JAKARTA - Bawang bombai terkenal karena sifat antibakterinya dan manfaatnya bagi pencernaan, jantung, serta kesehatan mata jika dikonsumsi rutin.
Namun, kualitas bawang dapat menurun jika tidak disimpan dengan tepat.
Bawang yang terlalu banyak tunas, lunak, kering, atau berjamur tidak hanya mengurangi cita rasa hidangan tetapi juga menurunkan manfaat kesehatannya. Oleh karena itu, penyimpanan yang benar sangat penting untuk mempertahankan kesegaran.
Faktor yang Memengaruhi Ketahanan Bawang
Menurut Eating Well (13 November 2025), cahaya, panas, dan kelembapan berlebih mempercepat pembusukan bawang bombai. Paparan kondisi ini membuat bawang cepat lunak dan berjamur.
Untuk menghindari kerusakan tersebut, sebaiknya bawang bombai disimpan di tempat yang sejuk, gelap, dan kering. Pengaturan lingkungan yang tepat menjadi kunci agar bawang tetap segar lebih lama.
Cara Tepat Menyimpan Bawang Bombai
Salah satu metode yang disarankan adalah menaruh bawang di keranjang kawat terbuka. Desain keranjang ini memungkinkan sirkulasi udara yang baik, sehingga kelembapan tidak menumpuk di sekitar bawang.
Keranjang sebaiknya tidak diisi terlalu penuh. Memberi ruang antar bawang membuatnya “bernapas” dan mencegah munculnya tunas atau pembusukan dini.
Pantangan dalam Penyimpanan Bawang
Bawang bombai sebaiknya tidak disimpan bersamaan dengan kentang. Senyawa tertentu pada bawang dapat mempercepat pembusukan kentang, sehingga kedua bahan sebaiknya dipisahkan.
Selain itu, hindari menyimpan bawang di lemari es atau kantong plastik tertutup rapat. Kondisi lembap di dalam plastik bisa menyebabkan jamur dan membusukkan bawang lebih cepat.
Tips Tambahan Agar Bawang Lebih Tahan Lama
Pilih bawang bombai yang kering, keras, dan tidak memiliki bercak. Bawang dengan kualitas baik cenderung lebih awet saat disimpan.
Jika ingin lebih lama bertahan, bawang dapat digantung menggunakan jaring atau kantong kain. Cara ini memaksimalkan aliran udara dan meminimalkan kontak dengan kelembapan.