JAKARTA - Pergerakan terbaru di pemusatan latihan Timnas Indonesia U-22 menghadirkan dinamika baru menjelang SEA Games 2025.
Tanpa banyak dugaan sebelumnya, tiga pemain abroad—Ivar Jenner, Mauro Zijlstra, dan Dion Markx—dinyatakan harus meninggalkan tim tepat setelah uji coba kontra Mali di Stadion Pakansari.
Keputusan ini sempat memunculkan tanda tanya di kalangan pendukung Garuda Muda, terutama karena ketiganya tampil dalam laga yang berakhir imbang 2-2. Untuk meredam spekulasi, pelatih Indra Sjafri turun langsung memberi klarifikasi mengenai alasan di balik kepulangan mendadak tersebut.
Indra menegaskan bahwa situasi ini tidak terkait evaluasi performa ataupun masalah internal tim. Kepulangan mereka murni mengikuti regulasi internasional yang mengikat seluruh pemain profesional di bawah naungan FIFA. Meskipun skuad kini harus berlatih tanpa tiga pilar penting itu, persiapan menuju SEA Games tetap berjalan sesuai agenda.
Kepatuhan Penuh pada Regulasi FIFA
Indra membuka penjelasannya dengan menegaskan bahwa ia menghormati aturan pelepasan pemain yang berlaku secara global. FIFA Matchday edisi November telah berakhir, sehingga para pemain yang berkarier di luar negeri wajib kembali ke klub masing-masing.
Ia menekankan bahwa aturan ini bersifat absolut dan tidak dapat dinegosiasikan. Sementara para pemain Liga 1 memiliki pengecualian khusus hasil kesepakatan antara PSSI dan operator liga, situasi berbeda dialami para pemain abroad.
"Iya. Jadi saya taat dengan aturan itu bahwa setelah FIFA Matchday para pemain harus pulang terutama yang abroad," ujar Indra Sjafri.
Sementara itu, untuk pemain domestik, bantuan klub memungkinkan mereka tetap berada di pemusatan latihan. Kesepakatan ini menjadi modal penting bagi pelatih untuk menjaga stabilitas skuad selama masa persiapan yang panjang.
"Tetapi yang dalam negeri ada kesepakatan bahwa klub akan men-support SEA Games dan itu adalah kesepakatan PSSI dengan Liga yang kami tahu. Dan alhamdulillah itu berjalan baik," tambahnya.
Indra menegaskan bahwa bukan hanya kepatuhan terhadap aturan yang dipertaruhkan, tetapi juga hubungan profesional antara federasi, pelatih, pemain, dan klub. Semua pihak harus bergerak sesuai koridor regulasi agar tidak menimbulkan perselisihan dengan klub luar negeri yang mempekerjakan para pemain tersebut.
Lobi Besar-Besaran PSSI untuk SEA Games 2025
Meski tiga pemain inti telah meninggalkan TC, peluang mereka untuk membela Merah Putih di SEA Games 2025 masih terbuka. Indra menekankan bahwa kepulangan ini bersifat sementara, karena PSSI tengah melakukan langkah diplomasi tingkat tinggi terhadap klub pemilik masing-masing pemain.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir disebut turun langsung dalam proses lobi ini. Tujuannya adalah mendapatkan izin agar para pemain abroad bisa dilepas ketika ajang multievent itu berlangsung pada Desember mendatang.
"Mengenai pemain-pemain abroad yang nanti, ini PSSI Pak Ketum Pak Erick lagi berusaha dengan timnya melobi klub-klub luar negeri yang kemungkinan nanti bisa untuk memperkuat kita di SEA Games nanti," ungkap Indra.
Ia pun menegaskan harapan besarnya agar seluruh pemain terbaik dapat kembali memperkuat tim. Di matanya, SEA Games bukan sekadar ajang regional, melainkan kesempatan untuk membuktikan kesiapan generasi muda Indonesia di panggung internasional.
"Tentu saya sangat senang kalau semua para pemain bisa bergabung di SEA Games nanti. Bagaimanapun kita jangan meremehkan ini hanya SEA Games," ujarnya.
Dengan kekuatan penuh, Indra yakin performa Garuda Muda akan meningkat signifikan, apalagi melihat progres tim yang sudah berjalan selama pemusatan latihan sebelumnya.
Ambisi Meraih Komposisi Terbaik untuk Merah Putih
Keinginan kuat Indra agar para pemain abroad kembali bukan tanpa alasan. Ia ingin memastikan bahwa tim yang dibawanya ke SEA Games benar-benar mencerminkan potensi terbaik sepak bola Indonesia saat ini.
Ekspektasi besar masyarakat membuatnya merasa bertanggung jawab menghadirkan penampilan yang maksimal. Karena itu, mengumpulkan seluruh pemain terbaik menjadi prioritas utama.
"Tetapi di satu sisi kita dituntut untuk berbuat yang terbaik," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa target tersebut hanya bisa dicapai bila para pemain terbaik ikut serta dalam misi besar ini.
"Oleh sebab itu yang terbaik-terbaik juga harus kita ajak supaya semua yang kita inginkan, masyarakat Indonesia inginkan, kita bisa emban dengan baik," tutup Indra.
Dalam waktu dekat, kepastian mengenai keikutsertaan para pemain abroad mungkin akan bergantung pada respons resmi klub-klub luar negeri. Bagi Indra, keputusan tertulis merupakan dasar utama sebelum mengumumkan skuad final Garuda Muda.