Penerbangan

Bandara Ngurah Rai Tambah Penerbangan Internasional Rute Singapura

Bandara Ngurah Rai Tambah Penerbangan Internasional Rute Singapura
Bandara Ngurah Rai Tambah Penerbangan Internasional Rute Singapura

JAKARTA - Perkembangan konektivitas udara Bali kembali menunjukkan tren positif seiring bertambahnya pilihan penerbangan internasional menuju Singapura. 

Bandara I Gusti Ngurah Rai terus memperluas akses langsung ke hub penerbangan Asia Tenggara tersebut, dengan menghadirkan tambahan layanan maskapai baru yang melayani rute Denpasar–Singapura.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menyampaikan bahwa hadirnya TransNusa sebagai pemain terbaru di jalur itu membuat total terdapat sembilan maskapai yang kini menghubungkan Bali dan Singapura. 

Ia menilai peningkatan ini turut memperkuat posisi Bandara Ngurah Rai sebagai salah satu koridor internasional paling strategis di kawasan.

Syaugi menegaskan bahwa rute tersebut memang menjadi salah satu yang tersibuk sepanjang 2025. Singapura berperan sebagai hub utama yang menghubungkan berbagai destinasi global, sehingga keberadaannya sangat penting dalam mendukung arus wisatawan yang datang maupun berangkat dari Bali.

TransNusa Resmi Buka Penerbangan Perdana

Kehadiran TransNusa sebagai maskapai kesembilan yang melayani rute Denpasar–Singapura membawa tambahan pilihan bagi para penumpang. Maskapai ini mengoperasikan Airbus A320 untuk penerbangan perdananya pada Senin, yang menandai dimulainya layanan reguler menuju negara tetangga tersebut.

Penerbangan perdana TransNusa dengan nomor 8B-551 lepas landas dari Bandara Ngurah Rai pada pukul 07.30 Wita dan tiba di Singapura pada 09.55 Wita. Adapun rute sebaliknya dengan nomor 8B-552 berangkat dari Singapura pukul 10.55 Wita dan kembali mendarat di Denpasar pada pukul 13.30 Wita.

Selain menjadi tambahan maskapai, TransNusa juga menambah ragam pilihan waktu keberangkatan. Layanan ini akan beroperasi enam kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Minggu. Pola operasi tersebut memungkinkan penumpang memilih jadwal yang lebih sesuai dengan kebutuhan perjalanan mereka.

Syaugi menyampaikan apresiasinya terhadap pembukaan rute ini. Menurutnya, langkah tersebut tidak hanya memperkuat jaringan penerbangan internasional Bali, tetapi juga mencerminkan tingginya tingkat kepercayaan maskapai terhadap potensi pasar di Pulau Dewata.

Rute Paling Sibuk dan Berdampak Besar pada Pariwisata

Rute Denpasar–Singapura selama ini dikenal sebagai jalur internasional paling sibuk di Bandara Ngurah Rai. Selain karena tingginya permintaan, rute tersebut juga memainkan peran strategis dalam menghubungkan wisatawan dari berbagai negara melalui titik transit di Singapura.

Syaugi mengungkapkan bahwa dengan bertambahnya konektivitas langsung ini, arus wisatawan menuju Bali diperkirakan akan meningkat.

Dampaknya tidak hanya pada sektor pariwisata, tetapi juga ekonomi daerah secara keseluruhan. Keberadaan lebih banyak maskapai membuka peluang bagi peningkatan volume kunjungan, baik dari pasar Asia Tenggara maupun dari wilayah lain yang terhubung melalui Bandara Changi.

Delapan maskapai lain yang sebelumnya telah melayani rute Denpasar–Singapura adalah Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Scoot Tiger Airways, Indonesia AirAsia, KLM Royal Dutch, Batik Air, Jetstar Airways, dan Saudia Airlines. 

Dengan penambahan TransNusa, kompetisi semakin meningkat dan memberikan keuntungan bagi penumpang melalui variasi harga serta frekuensi.

Kondisi ini juga mendukung pemulihan industri penerbangan dan pariwisata pascapandemi. Bali sebagai destinasi wisata global membutuhkan akses udara yang stabil dan beragam, dan Singapura menjadi salah satu pintu masuk yang paling efektif untuk menghadirkan wisatawan internasional.

Bandara Ngurah Rai Perkuat Peran sebagai Pusat Konektivitas

Dengan kehadiran TransNusa, Bandara I Gusti Ngurah Rai kini mengoperasikan total 45 rute internasional dan 11 rute domestik melalui 51 maskapai. Angka ini menunjukkan tingginya aktivitas penerbangan yang berlangsung setiap hari serta luasnya jaringan yang dapat dijangkau dari Bali.

Syaugi menegaskan bahwa pembukaan rute baru ini menjadi bukti komitmen Bandara Ngurah Rai dalam mendukung pengembangan konektivitas udara Indonesia. Ia menyatakan bahwa pihaknya ingin memastikan semua fasilitas dan layanan bandara mampu mengikuti pertumbuhan jumlah penerbangan dan kebutuhan perjalanan lintas negara.

“Kami menyambut dengan hangat penerbangan perdana ini dari Denpasar ke Singapura, pembukaan rute ini selain memperluas pilihan konektivitas internasional dari Bali juga mencerminkan tingginya kepercayaan industri aviasi terhadap potensi pasar Bali," ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa langkah-langkah yang dilakukan bandara bertujuan memperkuat hubungan Bali dengan berbagai pusat penerbangan dunia. Semakin banyak maskapai dan frekuensi yang hadir, semakin besar peluang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendukung beragam program pariwisata daerah.

Bandara Ngurah Rai diproyeksikan terus menjadi salah satu bandara internasional tersibuk di Indonesia. Dengan fokus pada penguatan konektivitas global dan peningkatan kualitas layanan, bandara ini diharapkan mampu menjaga kontribusinya sebagai pintu gerbang utama pariwisata nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index