Garuda

Garuda Gelar RUPSLB Bahas Suntikan Modal Rp23,67 Triliun

Garuda Gelar RUPSLB Bahas Suntikan Modal Rp23,67 Triliun
Garuda Gelar RUPSLB Bahas Suntikan Modal Rp23,67 Triliun

JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) melangkah maju dalam upaya penyehatan keuangan dengan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini. 

Rapat yang berlangsung di Ruang Auditorium Gedung Manajemen Garuda, Bandara Soekarno-Hatta, akan membahas penambahan modal melalui private placement senilai Rp23,67 triliun dan sejumlah agenda strategis lain untuk mendukung keberlangsungan usaha dan restrukturisasi perseroan.

1. Agenda RUPSLB: Private Placement dan Restrukturisasi

RUPSLB Garuda kali ini memiliki empat mata acara utama. Pertama, persetujuan peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan perseroan sehubungan dengan penerbitan saham baru melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. 

Langkah ini merupakan kelanjutan keputusan RUPSLB sebelumnya pada 30 Juni 2025 terkait rencana restrukturisasi keuangan perusahaan.

Agenda kedua adalah persetujuan pengalihan kekayaan perseroan yang melebihi 50% dari jumlah kekayaan bersih, termasuk pemindahtanganan dan penghapusbukuan aset seperti pesawat, aset unused, low value asset (LVA), serta unit load device (ULD). 

Selanjutnya, pemegang saham akan menyetujui pelimpahan kewenangan terkait pengalihan aset tersebut. Terakhir, RUPSLB juga akan membahas Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) GIAA.

2. Skema Investasi Danantara untuk Perkuat Keuangan

Rencana private placement Garuda menargetkan penerbitan 315,61 miliar saham seri D dengan harga Rp75 per saham. PT Danantara Asset Management (Persero) akan menyerap seluruh saham baru ini melalui dua skema. 

Pertama, setoran modal tunai sebesar Rp17,02 triliun, dan kedua, konversi pinjaman pemegang saham (shareholder loan/SHL) sebesar Rp6,65 triliun. Total dana yang diperoleh dari PMTHMETD mencapai Rp23,67 triliun.

Langkah ini diharapkan tidak hanya menambah likuiditas perseroan, tetapi juga memperkuat struktur permodalan dan mendukung keberlanjutan operasional serta pertumbuhan bisnis jangka panjang.

3. Alokasi Dana: GMFI dan Citilink Jadi Fokus

Manajemen Garuda merinci alokasi dana hasil private placement. Sekitar 36,78% atau setara Rp8,7 triliun akan digunakan untuk modal kerja dan operasional perseroan, termasuk pembayaran biaya perawatan dan perbaikan pesawat melalui PT Garuda Maintenance Facility Tbk. (GMFI) atau MRO lainnya.

Sisanya, sebesar 63,22% atau Rp14,96 triliun, akan disalurkan untuk peningkatan modal Citilink melalui konversi pinjaman pemegang saham menjadi modal dan setoran tunai. 

Manajemen menekankan, langkah ini diharapkan memberikan dampak positif pada posisi keuangan, meningkatkan ekuitas, dan memperkuat keberlanjutan usaha Garuda serta entitas anak.

4. Target Keuangan dan Operasional Garuda 2025-2029

Sebagai bagian dari strategi restrukturisasi, Garuda Indonesia Group menargetkan peningkatan kinerja keuangan dan operasional secara menyeluruh. 

Dengan dukungan pendanaan ini, perusahaan menargetkan pertumbuhan operating revenue dengan CAGR hingga 19,9% selama periode 2025-2029, sekaligus meningkatkan jumlah armada serviceable secara bertahap.

Langkah ini menunjukkan fokus manajemen dalam memperkuat fondasi keuangan, menjaga kelangsungan operasional, dan menyiapkan Garuda Indonesia untuk menghadapi tantangan industri penerbangan yang terus berkembang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index