Listrik

Panduan KWh Token Listrik Rp 20.000-Rp 50.000

Panduan KWh Token Listrik Rp 20.000-Rp 50.000
Panduan KWh Token Listrik Rp 20.000-Rp 50.000

JAKARTA - Bagi masyarakat yang membeli token listrik antara Rp 20.000 hingga Rp 50.000, penting mengetahui berapa kWh yang didapat.

Jumlah kWh bergantung pada tarif listrik prabayar yang berlaku serta Pajak Penerangan Jalan (PPJ) di masing-masing wilayah.

PLN menetapkan tarif listrik per kWh untuk pelanggan rumah tangga prabayar periode 17–23 November 2025. Misalnya, daya 900 VA non-subsidi Rp 1.352 per kWh, daya 1.300–2.200 VA Rp 1.444,70 per kWh, dan daya 3.500 VA ke atas Rp 1.699,53 per kWh.

Sementara tarif subsidi untuk daya 450 VA Rp 415 per kWh dan daya 900 VA bersubsidi Rp 605 per kWh.

Rumus Menghitung KWh Token Listrik

Perolehan kWh dapat dihitung dengan rumus: (Nominal token – PPJ) ÷ tarif dasar listrik = kWh yang diperoleh.
PPJ bervariasi di tiap daerah, misalnya di Jakarta: daya sampai 2.200 VA sebesar 2,4 persen, daya 3.500–5.500 VA sebesar 3 persen, dan daya 6.600 VA ke atas sebesar 4 persen.

Rumus ini memungkinkan pengguna menghitung jumlah kWh yang diterima sesuai nominal token yang dibeli, sehingga lebih bijak dalam pemakaian listrik. Metode ini juga membantu konsumen memanfaatkan token listrik secara efisien agar lebih awet sesuai kebutuhan harian.

Perolehan KWh Token Rp 20.000–Rp 50.000

Contohnya, pelanggan rumah tangga 900 VA non-subsidi membeli token Rp 20.000. Setelah dikurangi PPJ 2,4 persen, Rp 19.520 dibagi tarif Rp 1.352 per kWh, didapatkan sekitar 14,43 kWh.
Jika membeli Rp 50.000, perhitungan: Rp 50.000 – 2,4 persen = Rp 48.800, dibagi Rp 1.352 per kWh = 36,09 kWh.

Untuk rumah tangga daya 1.300–2.200 VA, token Rp 20.000 menghasilkan 13,51 kWh, sedangkan Rp 50.000 menghasilkan 33,78 kWh.
Daya 3.500–5.500 VA, token Rp 20.000 menghasilkan 11,41 kWh, dan Rp 50.000 sebesar 28,54 kWh.

Bagi pelanggan daya 6.600 VA ke atas, token Rp 20.000 memberikan 11,29 kWh, sementara Rp 50.000 mencapai 28,35 kWh. Perhitungan ini memperlihatkan pengaruh PPJ dan tarif dasar listrik terhadap jumlah kWh yang diterima, semakin besar daya, semakin tinggi tarif, sehingga kWh yang diperoleh relatif lebih rendah.

Tips Efisien Menggunakan Token Listrik

Dengan mengetahui besaran kWh dari token, masyarakat bisa mengatur penggunaan listrik agar lebih hemat.
Misalnya, menyalakan lampu hemat energi, meminimalkan penggunaan AC dan perangkat elektronik berdaya tinggi saat tidak diperlukan.

Selain itu, membeli token sesuai kebutuhan harian atau mingguan dapat membantu mengontrol pengeluaran listrik.
Penggunaan QR Code Subsidi Tepat juga memastikan token subsidi diterima oleh yang berhak, sekaligus mencegah pembelian berlebihan.

Dengan memahami perhitungan kWh dan tips pemakaian, masyarakat dapat memaksimalkan pemanfaatan token listrik Rp 20.000–Rp 50.000, menjaga efisiensi, dan mengatur anggaran energi rumah tangga lebih optimal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index