Pangan dan Obat

BPOM dan Tunisia Perkuat Kerja Sama Pangan dan Obat

BPOM dan Tunisia Perkuat Kerja Sama Pangan dan Obat
BPOM dan Tunisia Perkuat Kerja Sama Pangan dan Obat

JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, bertemu dengan Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Mohamed Trabelsi, dalam pertemuan yang membahas kerja sama bidang pangan, kosmetik, dan farmasi.

Pertemuan yang berlangsung pada Selasa ini dikatakan berlangsung konstruktif, dengan sejumlah kesepakatan awal terkait harmonisasi regulasi dan kelancaran perdagangan kedua negara.

Fasilitasi Produk Tunisia ke Pasar Indonesia

Taruna menegaskan bahwa BPOM siap memfasilitasi produk Tunisia, khususnya makanan, jika memenuhi standar kualitas. “Apapun produk dari Tunisia, khususnya makanan, jika rakyat Indonesia membutuhkannya, kami siap memberikan fasilitasi. Tidak ada masalah selama kualitasnya baik,” ujarnya.

BPOM juga menekankan perannya memastikan keamanan dan mutu produk impor, sekaligus mendukung akses pasar untuk produk Tunisia yang memenuhi regulasi Indonesia.

Harmonisasi Regulasi dan Sertifikasi GMP

Dalam diskusi, kedua pihak membahas pentingnya harmonisasi regulasi agar produk Tunisia dapat masuk ke Indonesia tanpa hambatan. BPOM menawarkan pengiriman tim ke Tunisia untuk mengevaluasi praktik manufaktur yang baik (Good Manufacturing Practices/GMP).

“Kami bisa datang ke fasilitas produksi Anda untuk memberikan sertifikasi GMP. Jika sudah memenuhi standar, kami bisa langsung menerbitkan sertifikat untuk impor ke Indonesia,” jelas Taruna.

Potensi Perdagangan dan Komoditas Unggulan Tunisia

Dubes Tunisia, Mohamed Trabelsi, menyoroti Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Tunisia yang berada pada tahap akhir. Ia berharap perjanjian ini bisa memberikan dampak nyata untuk meningkatkan neraca perdagangan yang masih rendah.

Tunisia menekankan potensi pasar Indonesia untuk ekspor kurma dan minyak zaitun, dua komoditas unggulan negara tersebut. “Pasar Indonesia sangat penting bagi kami. Kami ingin meningkatkan ekspor kurma dan memperkenalkan lebih banyak minyak zaitun karena Indonesia tidak memproduksi komoditas ini,” ujar Trabelsi.

Dukungan BPOM untuk Perdagangan Aman

Kerja sama ini juga mencakup pengawasan mutu, keamanan pangan, dan kosmetik yang akan memasuki Indonesia. BPOM memastikan produk yang lolos regulasi memiliki kualitas terjamin, sekaligus mempercepat proses sertifikasi agar perdagangan tidak terhambat.

Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat kepercayaan konsumen Indonesia terhadap produk impor, sekaligus mendorong peningkatan ekspor Tunisia ke pasar lokal.

Langkah Selanjutnya dalam Kerja Sama

Kedua pihak sepakat untuk terus memperkuat koordinasi teknis dan regulasi agar arus perdagangan kedua negara dapat berjalan lebih lancar. Tim BPOM dijadwalkan melakukan kunjungan ke Tunisia untuk evaluasi GMP.

Selain itu, implementasi PTA akan segera dimaksimalkan untuk membuka peluang ekspor kurma dan minyak zaitun lebih besar ke Indonesia, sekaligus mendorong diversifikasi produk pangan dan farmasi di pasar lokal.

Manfaat Kerja Sama bagi Kedua Negara

Harmonisasi regulasi, sertifikasi GMP, dan fasilitasi perdagangan dipandang sebagai langkah strategis untuk meningkatkan volume perdagangan. Indonesia mendapat akses produk berkualitas, sementara Tunisia mendapatkan pasar baru untuk komoditas unggulannya.

Kerja sama ini diharapkan menciptakan hubungan ekonomi yang lebih stabil dan saling menguntungkan, sekaligus memberikan jaminan keamanan produk bagi konsumen di Indonesia.

Harapan

Pertemuan BPOM dan Dubes Tunisia menegaskan komitmen kedua pihak untuk memperkuat kerja sama di bidang pangan, farmasi, dan kosmetik. Harmonisasi regulasi dan dukungan sertifikasi GMP menjadi kunci agar perdagangan berjalan lancar dan aman.

Dengan langkah ini, Indonesia berpotensi mendapatkan produk berkualitas dari Tunisia, sementara Tunisia bisa memperluas pasar ekspornya. Kerja sama ini menjadi langkah konkret meningkatkan hubungan ekonomi bilateral antara kedua negara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index