JAKARTA - Tidur lebih dari sekadar waktu istirahat; ini kebutuhan mendasar yang memengaruhi kesehatan fisik, mental, hingga umur panjang.
Kurang tidur kini menjadi masalah umum yang meningkatkan risiko penyakit kronis, termasuk hipertensi dan gangguan jantung.
Pakar klinis Julio Fernandez Mendoza menekankan, kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda, tergantung usia dan kondisi tubuh. "Kebutuhan tidur setiap orang tidak sama, hal ini sangat berpengaruh terhadap faktor usia," katanya.
Bagi orang dewasa, durasi tidur tujuh hingga delapan jam dianggap ideal untuk menjaga kesehatan dan mendukung umur panjang. Namun, kebutuhan tidur dapat berubah seiring bertambahnya usia.
Remaja, misalnya, membutuhkan waktu tidur lebih panjang karena otak mereka masih berkembang. Sedangkan orang lanjut usia cukup tidur enam hingga tujuh jam per malam. "Jika kondisi kesehatan stabil, tidur enam jam sudah dinilai cukup dan tidak perlu khawatir," tambah Mendoza.
Kualitas Tidur Lebih Penting daripada Obat
Mendoza menekankan, kualitas tidur yang baik tidak selalu bergantung pada obat tidur. Perubahan kebiasaan dan pendekatan perilaku cenderung lebih efektif memperbaiki pola tidur.
"Kurang tidur bukan hanya membuat tubuh lelah, tapi juga dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius," jelasnya.
Penelitian menunjukkan insomnia meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit jantung karena tubuh tidak memiliki waktu pemulihan yang optimal di malam hari. Pada remaja dan orang dewasa, kurang tidur meningkatkan hormon stres dan peradangan, yang memicu gangguan kesehatan jangka panjang.
Perubahan fisiologis akibat kurang tidur bisa muncul jauh sebelum tanda-tanda penyakit jantung terlihat. Oleh sebab itu, menjaga durasi dan kualitas tidur adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan jantung.
Kebiasaan Sederhana untuk Tidur Lebih Baik
Mendoza membagikan sejumlah tips untuk meningkatkan kualitas tidur, termasuk mengurangi kafein dan alkohol, berhenti merokok, serta menjaga pola makan seimbang.
"Kebiasaan tidur yang baik mencakup mengurangi konsumsi kafein dan alkohol, berhenti merokok, serta rutin berolahraga. Jangan melewatkan waktu makan, tidak makan terlalu larut malam, dan jangan makan berlebihan," jelasnya.
Selain itu, studi menunjukkan enam aturan sederhana dapat membantu mengatasi masalah kurang tidur:
Bangun pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga ritme sirkadian.
Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur dan aktivitas seksual.
Jika tidak bisa tidur, jangan berbaring terlalu lama.
Pindah ke ruangan lain dan lakukan aktivitas menenangkan sebelum kembali tidur saat mengantuk.
Tetap beraktivitas seperti biasa meski tidur kurang; jangan menebus tidur yang hilang dengan tidur siang atau bangun kesiangan.
Pergi tidur hanya ketika benar-benar mengantuk.
Dengan menerapkan kebiasaan ini secara konsisten, kualitas tidur dapat meningkat dan risiko hipertensi serta gangguan jantung dapat ditekan.
Tidur Sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
Tidur yang baik bukan hanya soal durasi, tapi juga disiplin menciptakan rutinitas sehat setiap hari. Pola tidur teratur memungkinkan tubuh memulihkan energi, menyeimbangkan hormon, dan mengurangi risiko peradangan.
Mendoza menekankan, pendekatan preventif lebih efektif daripada menunggu gejala muncul. Dengan menjaga kualitas tidur, masyarakat dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi, gangguan jantung, dan masalah kesehatan lainnya.
Penting untuk menyadari bahwa tidur berkualitas adalah bagian dari gaya hidup sehat. Kombinasi durasi yang cukup, rutinitas konsisten, dan perilaku tidur baik menjadikan tidur sebagai investasi jangka panjang untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Tidur bukan sekadar istirahat, melainkan fondasi kesehatan jantung dan metabolisme tubuh. Dengan menerapkan tips pakar secara konsisten, masyarakat dapat mengatasi kurang tidur dan menjaga tubuh tetap bugar serta risiko penyakit serius tetap terkendali.