JAKARTA - Pakar Pelayanan Publik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Atik Septi Winarsih, menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur di Banyuwangi.
Hal ini terkait rencana Presiden Prabowo Subianto memperpanjang rute Kereta Cepat Whoosh hingga ke Bumi Blambangan.
“Aturannya harus jelas, kesiapan infrastruktur di Banyuwangi masih minim. Sektor pendukung seperti kuliner, penginapan, dan transportasi lokal belum siap,” katanya, Senin.
Tujuan Ekonomi dan Tantangan Lapangan
Perpanjangan rute Whoosh diharapkan mampu meningkatkan perekonomian daerah. Namun, keberhasilan proyek ini tidak hanya ditentukan oleh rel kereta, tetapi juga kesiapan fasilitas pendukung yang menunjang kenyamanan wisatawan dan masyarakat lokal.
Atik menambahkan, jika sarana pendukung belum siap, proyek ini bisa menghadapi kendala operasional dan sosial-ekonomi yang signifikan. Infrastruktur tambahan seperti jalan akses, terminal transportasi, dan fasilitas akomodasi harus segera disiapkan.
Menghindari Masalah Pembiayaan
Pakar ini juga menyoroti pengalaman proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang mengalami pembengkakan biaya hingga membebani fiskal negara. Menurut Atik, pemerintah harus melakukan perhitungan matang sebelum memperluas rute hingga ke Banyuwangi.
“Jangan sampai perpanjangan rute menimbulkan pembengkakan biaya yang tidak terkendali. Semua harus direncanakan matang dan melibatkan berbagai pihak terkait,” jelasnya.
Kolaborasi Pemerintah dan Pemangku Kepentingan
Keberhasilan proyek rute baru Whoosh di Banyuwangi membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi dengan investor, pengusaha lokal, dan masyarakat agar proyek berjalan lancar.
Atik menekankan, partisipasi masyarakat lokal sangat penting agar dampak ekonomi positif dapat dirasakan secara merata. Selain itu, perencanaan transportasi dan fasilitas publik harus mengutamakan efisiensi dan kenyamanan pengguna.
Banyuwangi Siap Menjadi Destinasi Strategis
Rencana memperpanjang rute Kereta Cepat Whoosh hingga ke Banyuwangi memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur, fasilitas pendukung, dan perencanaan keuangan yang matang.
Atik menekankan pentingnya langkah strategis agar Banyuwangi tidak hanya menjadi titik transit, tetapi juga destinasi yang menarik bagi wisatawan dan investor. Dengan perencanaan yang tepat, proyek ini bisa menjadi model pengembangan transportasi modern yang berdampak positif bagi daerah.