BBM

Penjualan BBM Nonsubsidi Naik, Pertamina Tambah Impor

Penjualan BBM Nonsubsidi Naik, Pertamina Tambah Impor
Penjualan BBM Nonsubsidi Naik, Pertamina Tambah Impor

JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga (Persero) mencatat lonjakan signifikan pada penjualan BBM nonsubsidi sepanjang 2025.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo, menyebut penjualan BBM hingga Oktober 2025 sudah mencapai 87 juta kiloliter (KL), sebagian besar berupa produk nonsubsidi seperti Pertamax Turbo.

“Untuk Pertamax Turbo ini terjadi peningkatan kurang lebih 76 persen sehingga saat ini Pertamina secara maksimal mencoba menambah pasokan baik itu dari kilang maupun dari impor,” ujar Mars Ega, dalam Rapat Kerja Komisi XII.

Kilang Dalam Negeri Prioritas, Impor Diperlukan

Meski produksi dari kilang dalam negeri tetap menjadi prioritas, permintaan yang tinggi membuat Pertamina menambah pasokan melalui impor. 

Mars Ega menjelaskan, tambahan impor diperlukan untuk menutupi kekurangan stok di beberapa wilayah, terutama di kota-kota besar seperti Surabaya dan Malang, di mana stok Pertamax Turbo sempat habis.

“Nah, untuk dari kilang tentunya ini sudah berupaya semaksimal mungkin, sehingga kekurangannya dipasok dari impor. Penambahan impor ini tentunya perlu waktu, saat ini kargo impor sedang menuju ke Indonesia dan beberapa tempat mudah-mudahan segera akan terisi untuk Pertamax Turbo,” jelasnya.

Stok BBM Subsidi Aman Hingga Akhir Tahun

Sementara itu, stok BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar masih dalam kondisi aman.
Meski demikian, perseroan memastikan ketersediaan stok BBM subsidi berada sedikit di bawah kapasitas ideal untuk kebutuhan hingga akhir tahun. Hal ini tidak mengganggu distribusi kepada masyarakat.

Dengan stok subsidi yang terjaga, Pertamina memastikan pelayanan kepada konsumen tetap optimal, meski penjualan BBM nonsubsidi meningkat tajam.

Persiapan Pasokan Menjelang Libur Nataru

Pertamina terus menyiapkan pasokan untuk menghadapi lonjakan permintaan selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Mars Ega menegaskan, perseroan berfokus menjaga ketersediaan BBM nonsubsidi melalui kombinasi produksi kilang domestik dan impor, agar distribusi ke SPBU tetap lancar.

“Kami sampaikan memang untuk beberapa produk akhir-akhir ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan untuk demand-nya, khususnya untuk Pertamax Turbo,” tambahnya. 

Langkah ini diharapkan menjaga ketersediaan BBM di seluruh wilayah Indonesia, sekaligus memastikan masyarakat tidak mengalami kesulitan mendapatkan bahan bakar saat libur Nataru.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index