JAKARTA - Perkembangan harga batu bara acuan (HBA) pada periode kedua November 2025 menunjukkan pola yang tidak seragam.
Di saat sebagian nilai acuan mengalami penguatan, justru batu bara berkalori tinggi kembali mencatatkan pelemahan. Fenomena ini menggarisbawahi dinamika pasar energi global yang masih fluktuatif dan bergantung pada permintaan sejumlah negara konsumen.
Penetapan terbaru ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 365.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan Untuk Periode Kedua Bulan November Tahun 2025.
Dokumen tersebut menjadi dasar penentuan harga yang digunakan pelaku industri tambang dan sektor energi setiap setengah bulan.
Pada periode ini, HBA untuk batu bara berkalori tinggi dengan nilai 6.322 kcal/kg GAR dipatok sebesar US$102,03 per ton. Nilai tersebut melemah dibandingkan periode pertama November 2025 yang masih berada di angka US$103,75 per ton.
HBA Kalori Tinggi Tertekan, Jenis Lain Menguat
Pergerakan HBA untuk kalori tinggi yang kembali turun menambah deretan koreksi yang sudah terjadi sejak periode sebelumnya.
Sebagai perbandingan, pada periode kedua Oktober 2025, HBA jenis ini masih tercatat sebesar US$109,74 per ton. Penurunan beruntun tersebut menunjukkan masih adanya tekanan terhadap segmen batu bara berkalori tinggi di pasar internasional.
Sementara itu, untuk kategori batu bara dengan nilai kalori 5.300 kcal/kg GAR, HBA bulan ini justru mengalami penguatan.
Pada periode kedua November 2025, harga acuan dipatok di level US$67,22 per ton, naik tipis dibandingkan harga pada periode pertama yang berada di angka yang sama, yakni US$67,22 per ton. Kenaikan ini menandai tren positif bagi segmen batu bara menengah di tengah dinamika pasar yang cenderung variatif.
Kategori batu bara dengan kesetaraan nilai kalori 4.100 kcal/kg GAR juga mencatatkan penguatan. Penetapan harga acuan periode kedua November 2025 berada di angka US$44,29 per ton, lebih tinggi dibandingkan periode pertama yang berada di level US$44,02 per ton.
Harga Batu Bara Rendah Kalori Ikut Naik Tipis
Pergerakan harga acuan untuk batu bara rendah kalori juga menunjukkan arah yang serupa. HBA untuk batu bara dengan nilai kalori 3.400 kcal/kg GAR ditetapkan sebesar US$33,88 per ton. Angka ini meningkat tipis dari posisi periode pertama November 2025 yang berada pada level US$33,74 per ton.
Harga HBA periode pertama November ikut menjadi dasar perhitungan harga patokan batu bara (HPB) bulan berjalan. HPB digunakan sebagai referensi transaksi antara produsen dan pembeli dalam negeri maupun ekspor.
Pergerakan HBA yang beragam kali ini diperkirakan akan berdampak pada penyesuaian HPB, meski tidak terlalu signifikan mengingat perubahan yang terjadi relatif moderat.
Penerbitan HBA dua kali dalam sebulan, setiap tanggal 1 dan 15, bertujuan memberikan lebih banyak stabilitas bagi pelaku industri energi. Dengan perubahan yang lebih cepat, industri dapat menyesuaikan kebijakan produksi dan kontrak penjualan secara lebih responsif sesuai kondisi pasar global.
Harga Mineral Acuan Ikut Diperbarui
Tidak hanya batu bara, pemerintah melalui Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga memperbarui harga mineral acuan (HMA) untuk sejumlah komoditas penting pada periode pertama November 2025. Penetapan ini dilakukan untuk memastikan harga referensi tetap relevan dengan pergerakan pasar internasional.
HMA untuk nikel ditetapkan sebesar US$14.998,67 per dmt. Angka tersebut turun dibandingkan periode pertama November 2025 sebelumnya yang berada di posisi US$15.075,33 per dmt. Penurunan ini mengindikasikan adanya tekanan permintaan di pasar nikel global.
Berbeda dengan nikel, harga mineral acuan aluminium justru mengalami penguatan. HMA aluminium periode ini naik menjadi US$2.847,17 per dmt dari posisi sebelumnya di angka US$2.776,33 per dmt. Sementara itu, harga acuan tembaga juga ikut terdongkrak naik menjadi US$10.782,53 per dmt, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang berada di level US$10.662,07 per dmt.
Melalui Kepmen ESDM Nomor 80.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan, pemerintah menetapkan bahwa HBA dan HMA akan dirilis dua kali dalam sebulan.
Langkah ini dimaksudkan untuk memperbarui referensi harga secara lebih cepat sehingga pelaku industri dapat mengikuti perkembangan pasar aktual.