JAKARTA - Posisi Burj Khalifa sebagai gedung tertinggi di dunia segera menghadapi tantangan baru. Di Jeddah, Arab Saudi, sebuah konstruksi raksasa bernama Jeddah Tower sedang dibangun dengan ketinggian yang direncanakan mencapai lebih dari 3.280 kaki atau hampir 1.000 meter. 

Artinya, gedung ini akan lebih tinggi sekitar 564 kaki dibanding Burj Khalifa di Dubai.

Terletak di tepi Laut Merah, Jeddah Tower akan menampung berbagai fungsi, mulai dari ruang hunian, komersial, hingga perkantoran, termasuk hotel mewah dan dek observasi yang diklaim tertinggi di dunia. Menara ini berada di pusat pembangunan kembali Kota Ekonomi Jeddah senilai USD 20 miliar (sekitar Rp 332 triliun), sebelumnya dikenal sebagai Kingdom City.

Proyek ini digagas oleh arsitek Adrian Smith dan Gordon Gill dari AS+GG Architecture di Chicago. Robert Forest, mitra firma tersebut, mengatakan kepada Newsweek bahwa tim menargetkan penyelesaian menara pada Agustus 2028. Forest menambahkan, “Jumlah lantai dan ketinggian pasti akan diumumkan setelah selesai, tetapi akan memiliki lebih dari 130 lantai.”

Menurut People, Sabtu, 25 Oktober 2025, Forest menyebutkan, “Aktivitas konstruksi telah meningkat, dan suasana di lokasi sangat kondusif. Seluruh tim berkomitmen dan fokus untuk mewujudkan struktur ikonis ini bagi Kerajaan Arab Saudi.”

Proyek Jeddah Tower, Mengungguli Burj Khalifa

Konstruksi Jeddah Tower awalnya dimulai pada 2013, namun sempat terhenti pada 2018 akibat pembersihan kepemimpinan Arab Saudi pada periode 2017–2019. Pandemi COVID-19 kemudian menyebabkan penundaan tambahan, sebelum akhirnya pembangunan dilanjutkan pada September 2023.

Bentuk menara terinspirasi dari daun palem, yang banyak ditemui di Arab Saudi. Smith dan Gill menjelaskan bahwa bentuk ramping menara dimulai dari dasar sebagai satu bentuk tripod, kemudian terpisah di puncak menara. “Geometri menara terkait dengan karakteristik kinerja angin — sebuah analogi pertumbuhan baru yang dipadukan dengan teknologi,” kata mereka.

Menurut laman resmi smithgill.com, desain ini mencerminkan lipatan daun palem muda yang sedang tumbuh, mulai dari satu bentuk tunggal di tanah hingga terpisah di puncak, menciptakan simbol pertumbuhan yang menyatu dengan teknologi modern.

Tantangan Konstruksi dan Inspirasi Desain Menara

Jeddah Tower menampilkan evolusi desain pencakar langit. Jejak tiga kelopak menara menciptakan unit hunian ideal, sementara sayap yang meruncing menghasilkan bentuk aerodinamis yang mengurangi beban akibat pusaran angin. Struktur ini juga mengadopsi prinsip konservasi energi, dengan dinding eksterior berkinerja tinggi untuk meminimalkan beban termal.

Setiap sisi menara dilengkapi takik yang menciptakan bayangan, melindungi area dari paparan sinar matahari, sekaligus menyediakan teras luar ruangan dengan pemandangan Laut Merah dan Jeddah.

Karena ketinggiannya, sistem lift menara menjadi salah satu yang tercanggih di dunia. Kompleks Jeddah Tower akan memiliki 59 lift, termasuk 54 lift satu lantai dan lima lift dua lantai, plus 12 eskalator. Lift menuju dan dari dek observasi diperkirakan bergerak dengan kecepatan 10 meter per detik di kedua arah.

Inovasi Energi dan Lift Super Canggih

Selain ketinggian spektakuler, Jeddah Tower menekankan efisiensi energi dan kenyamanan pengunjung. Desain aerodinamis menara dan sistem lift super cepat memastikan struktur aman, nyaman, dan ramah lingkungan. Teras luar ruangan memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan Laut Merah dan kota Jeddah dari ketinggian yang belum pernah dicapai gedung lain.

Dengan lebih dari 130 lantai, Jeddah Tower bukan sekadar gedung tinggi, tetapi simbol ambisi arsitektur dan teknologi modern yang menggabungkan estetika alami dan fungsi praktis.

Burj Khalifa Tetap Jadi Magnet Wisata Dubai

Sementara menunggu penyelesaian Jeddah Tower, Burj Khalifa tetap menjadi magnet wisata di Dubai. Salah satunya karena dek observasinya di lantai 125. Pengunjung harus antre untuk naik lift, yang nuansanya dirancang seolah menjadi bagian dari pesawat luar angkasa, membawa mereka ke ketinggian luar biasa dalam waktu sekitar satu menit.

Dari dek observasi, pelancong bisa menikmati pemandangan 360 derajat kota Dubai, mulai dari hutan beton hingga kawasan pesisir. Spot foto beragam tersedia, namun pengunjung tetap harus menghormati pengunjung lain saat berfoto.