PTPP

PTPP Bangun Masjid Raya Sulteng, Raih Dua Rekor MURI

PTPP Bangun Masjid Raya Sulteng, Raih Dua Rekor MURI
PTPP Bangun Masjid Raya Sulteng, Raih Dua Rekor MURI

JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) kembali menunjukkan kiprahnya sebagai perusahaan konstruksi nasional dengan reputasi kelas dunia. 

Melalui proyek pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat di Sulawesi Tengah, perusahaan pelat merah ini tidak hanya menghadirkan karya arsitektur megah, tetapi juga berhasil mencatatkan dua rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) — masing-masing untuk kubah tunggal terbesar di Indonesia dan menara jam analog terbesar di Indonesia.

Pencapaian monumental ini mempertegas peran PTPP sebagai pionir dalam menghadirkan infrastruktur yang menggabungkan inovasi teknik, nilai estetika, dan makna spiritual, sekaligus menjadi simbol kebangkitan bagi masyarakat Sulawesi Tengah pascabencana gempa dan tsunami 2018.

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) kembali menunjukkan kiprahnya sebagai perusahaan konstruksi nasional dengan reputasi kelas dunia

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, dalam siaran persnya di Jakarta menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat bukan sekadar pencapaian teknis, tetapi juga memiliki makna sosial dan spiritual yang mendalam.

“Pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat bukan sekadar proyek konstruksi, tetapi simbol kebangkitan dan kebaikan bagi masyarakat Sulawesi Tengah pascabencana 2018. Kami bangga menjadi bagian dari sejarah ini dan berterima kasih kepada pemerintah daerah atas kepercayaannya,” ujar Joko.

Proyek ini memperlihatkan bagaimana sinergi lintas lembaga dan kepemimpinan daerah mampu menghasilkan karya monumental. Pembangunan masjid bersejarah ini dimulai sejak inisiasi desain di masa Gubernur Longki Djanggola, dilanjutkan dengan groundbreaking oleh Gubernur Rusdy Mastura, hingga penyelesaian dan pembentukan kelembagaan pengelolaan masjid oleh Gubernur Anwar Hafid.

Bagi masyarakat Sulawesi Tengah, kehadiran Masjid Raya Baitul Khairaat bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat peradaban Islam dan destinasi wisata religi baru yang mencerminkan kemajuan dan ketahanan daerah.

Prestasi Teknikal dan Arsitektur Bernilai Rekor

Dua rekor MURI yang diraih PTPP menjadi bukti keunggulan teknis dan inovatif dari proyek ini. Struktur kubah tunggal berdiameter 90 meter dibangun dengan sistem rangka baja lengkung tanpa pilar tengah, menjadikannya kubah terbesar di Indonesia. Selain itu, menara jam analog berdiameter 19,3 meter diakui sebagai jam terbesar di Indonesia dan kelima terbesar di dunia.

Keberhasilan ini dicapai berkat penerapan teknologi konstruksi presisi tinggi, perencanaan matang, serta penerapan standar keselamatan tinggi di kawasan dengan kondisi geografis dan seismik yang menantang. Hasilnya, PTPP berhasil menyelesaikan proyek bernilai Rp376,65 miliar ini dengan realisasi fisik 99,18%, melampaui target waktu dan mutu yang ditetapkan sejak dimulai pada 23 Oktober 2023 hingga 15 November 2025.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Tengah, Andi Ruly Djanggola, yang mewakili Gubernur, memberikan apresiasi atas profesionalisme PTPP.

“Masjid ini menjadi pusat peradaban Islam di Sulawesi Tengah dan pintu berkah bagi masyarakat. Kami berterima kasih kepada PTPP atas dedikasi dan profesionalisme yang menghasilkan karya monumental,” ujarnya.

Desain Filosofis Sarat Makna Spiritual

Masjid megah ini bukan hanya megah dari sisi arsitektur, tetapi juga sarat dengan simbolisme religius. Tinggi bangunan 30 meter menggambarkan 30 juz Al-Qur’an, sementara dua menara setinggi 66,66 meter merepresentasikan 6.666 ayat Al-Qur’an. Selain itu, 99 jendela ornamen melambangkan Asmaul Husna, yang menjadi pengingat akan sifat-sifat agung Allah SWT.

Kubah utama berbentuk mutiara berdiameter 90 meter menjadi pusat visual masjid, dilengkapi sistem pencahayaan iluminatif yang memancarkan keindahan pada malam hari. Tak hanya itu, menara jam analog berteknologi GPS menampilkan presisi waktu dan menjadi daya tarik arsitektural tersendiri yang membedakannya dari masjid lain di Indonesia.

Kombinasi antara arsitektur modern dan nilai-nilai Islam klasik ini menjadikan Masjid Raya Baitul Khairaat tidak sekadar rumah ibadah, melainkan ikon budaya dan kebanggaan baru masyarakat Sulawesi Tengah.

Karya Monumental yang Perkuat Citra PTPP

Bagi PTPP, keberhasilan proyek Masjid Raya Baitul Khairaat menegaskan reputasi perseroan dalam menangani proyek infrastruktur berskala besar dengan kompleksitas tinggi. Sejumlah prestasi sebelumnya seperti pembangunan bandara, rumah sakit, jembatan, dan proyek energi nasional turut memperkuat posisi PTPP sebagai kontraktor BUMN terdepan.

Dengan mengusung nilai keberlanjutan (sustainability) dan tanggung jawab sosial, PTPP berkomitmen menghadirkan proyek-proyek yang memberikan manfaat bagi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan.

Masjid Raya Baitul Khairaat kini berdiri kokoh sebagai simbol kemajuan dan persatuan, menjadi bukti nyata bahwa pembangunan fisik dapat menyatu dengan pembangunan spiritual dan sosial. Keberhasilan meraih dua rekor MURI sekaligus pun menjadi puncak pengakuan terhadap inovasi dan dedikasi PTPP dalam memajukan konstruksi nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index