Pendidikan Gratis Anak Nelayan di 11 Politeknik Resmi Dibuka KKP

Jumat, 21 November 2025 | 11:34:05 WIB
Pendidikan Gratis Anak Nelayan di 11 Politeknik Resmi Dibuka KKP

JAKARTA - Pemerintah kembali menegaskan komitmennya meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan melalui perluasan akses pendidikan vokasi. 

Langkah ini bukan hanya berbicara soal pembangunan fisik di wilayah pesisir, tetapi juga investasi jangka panjang terhadap sumber daya manusia yang hidup berdampingan dengan laut. 

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan bahwa anak-anak nelayan kini bisa menempuh pendidikan secara gratis di 11 politeknik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Inisiatif ini memberikan harapan baru bagi generasi muda pesisir agar memiliki keterampilan yang relevan, serta peluang pekerjaan lebih baik di sektor kelautan dan perikanan. Kebijakan tersebut juga dianggap sebagai strategi penting dalam memastikan keberlanjutan ekonomi maritim melalui pendidikan.

Akses Pendidikan Vokasi untuk Anak Nelayan

Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya KKP, Trian Yunanda, menjelaskan bahwa 11 politeknik di bawah kementerian siap menerima siswa dari keluarga nelayan tanpa biaya pendidikan.

“Kita punya politeknik (sebanyak) 11 di seluruh Indonesia. Anak-anak nelayannya bisa sekolah gratis di situ,” ucap Trian dalam kunjungan ke lokasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di Bantul, DIY.

Politeknik tersebut terdiri dari:

Politeknik AUP Jakarta

Politeknik KP Sidoarjo

Politeknik KP Bitung

Politeknik KP Sorong

Politeknik KP Bone

Politeknik KP Karawang

Politeknik KP Kupang

Politeknik KP Pangandaran

Politeknik KP Dumai

Politeknik KP Jembrana

Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi

Selain politeknik, KKP juga mengelola lima Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), yaitu SUPM Ladong, SUPM Tegal, SUPM Pariaman, SUPM Kota Agung, dan SUPM Waiheru.

Menurut Trian, seluruh kuota tersebut diberikan khusus untuk anak-anak pelaku utama di sektor kelautan dan perikanan. Tujuannya adalah membuka akses pendidikan yang lebih luas sehingga mereka dapat meningkatkan taraf hidup secara berkelanjutan.

Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih untuk Praktik Lapangan

Dalam kunjungan ke Desa Poncosari, Bantul, Trian juga meninjau progres pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP). Kawasan ini disiapkan sebagai laboratorium lapangan bagi mahasiswa politeknik maupun SUPM.

Sarana dan prasarana yang dibangun tidak hanya berfungsi sebagai pusat kegiatan perikanan, tetapi juga sebagai tempat mahasiswa mempraktikkan ilmu yang didapat.

Ia menegaskan, “Sarana pra sarana yang dibangun di lokasi tersebut diharapkan dapat menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk mempraktikkan hasil pendidikan mereka.”

Pembangunan KNMP menjadi penting karena memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa untuk mengelola bisnis perikanan, memahami rantai pasok, hingga mengembangkan ide kewirausahaan berbasis kelautan. Model ini sekaligus mendukung pemberdayaan masyarakat sekitar agar dapat berkembang secara ekonomi.

Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Industri

Untuk meningkatkan kualitas kampung nelayan, KKP telah menggandeng berbagai lembaga pendidikan dan industri. Salah satunya Institut Pertanian Bogor (IPB), yang memiliki keahlian dalam manajemen bisnis dan pengembangan kawasan berbasis perikanan.

KKP juga membuka ruang kolaborasi dengan sektor teknologi, termasuk Telkom Indonesia, untuk mendorong digitalisasi di kawasan KNMP. Hal ini mencakup sistem pemantauan produksi, tata kelola pasar, hingga pemasaran digital hasil laut.

“Nanti juga di sini kita mungkin dengan Telkom. Digitalisasi kita bangun di sini. Saya kira banyak hal-hal yang kita bisa berikan dan ini tentunya untuk kaum-kaum muda ini,” ujar Trian.

Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan menjadi solusi komprehensif untuk menjawab tantangan industri perikanan masa kini. Dengan digitalisasi, nelayan dan mahasiswa bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta daya saing produk.

Mendorong Pemberdayaan Masyarakat Nelayan secara Menyeluruh

Program pendidikan gratis ini tidak berdiri sendiri. Melalui pembangunan sarana pasar dan fasilitas pendukung lainnya, KKP mendorong pemberdayaan masyarakat yang lebih luas. Trian menyebut bahwa fasilitas di KNMP tidak hanya ditujukan untuk kegiatan perikanan, tetapi juga untuk mendorong integrasi sektor lainnya.

“Jadi sarana prasarana pasar ini tidak hanya dibangun untuk membangun perikanan, tapi juga bagaimana pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh (dengan) melibatkan sektor-sektor lainnya,” katanya.

Dengan keterlibatan mahasiswa, akademisi, dan komunitas nelayan, kampung nelayan tidak hanya menjadi ruang produksi hasil laut, tetapi juga pusat pengembangan inovasi dan peningkatan ekonomi keluarga pesisir.

Investasi untuk Masa Depan Generasi Pesisir

Pendidikan gratis bagi anak nelayan merupakan salah satu kebijakan paling strategis dalam memutus rantai kemiskinan struktural di wilayah pesisir. Melalui 11 politeknik dan jaringan SUPM, pemerintah ingin memastikan bahwa generasi muda memiliki keterampilan dan ilmu yang relevan dengan kebutuhan industri perikanan modern.

Dengan dukungan fasilitas KNMP, kolaborasi dengan perguruan tinggi, dan penerapan teknologi digital, kebijakan ini membawa harapan baru bagi masyarakat nelayan. Tidak hanya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, tetapi juga memperkuat fondasi sektor kelautan Indonesia di masa depan.

Terkini

Kemenkop dan PWI Bersinergi Dongkrak Kebangkitan Koperasi

Jumat, 21 November 2025 | 13:38:55 WIB

Kemenekraf Dorong Buku Promosikan Lokasi Syuting Indonesia

Jumat, 21 November 2025 | 13:38:51 WIB

Mendikti Dorong Lulusan Sarjana Indonesia Kerja Global

Jumat, 21 November 2025 | 13:38:48 WIB

PNBP ESDM Capai 85 Persen Target APBN 2025

Jumat, 21 November 2025 | 13:38:44 WIB

BPKH Jajaki Investasi King Salman Gate di Makkah

Jumat, 21 November 2025 | 13:38:42 WIB