JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatat penguatan pada perdagangan Kamis, 20 November 2025.
Indeks naik 0,16% atau 13,34 poin ke level 8.419,92, menandakan optimisme pelaku pasar yang masih bertahan meski volatilitas tetap terasa.
Volume transaksi kemarin terbilang tinggi, mencapai 37,92 miliar saham dalam 2,29 juta kali transaksi dengan nilai Rp 19,65 triliun, menunjukkan tingginya aktivitas pasar. Dari total saham yang diperdagangkan, 311 saham menguat, 306 saham melemah, dan 195 saham stagnan.
Investor Asing Catat Net Buy Jumbo
Di tengah penguatan IHSG, investor asing kembali menunjukkan minat beli bersih (net buy) yang signifikan. Total pembelian bersih asing mencapai Rp 1,27 triliun, terbagi antara Rp 1,09 triliun di pasar reguler dan Rp 182,74 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Fenomena ini menandakan bahwa meskipun pasar mengalami fluktuasi, investor asing tetap memilih masuk ke pasar Indonesia dengan aliran modal yang cukup besar.
Saham-saham yang Dilepas Asing
Meskipun net buy jumbo terjadi, sejumlah saham justru dilepas asing dan ikut menekan pergerakan IHSG. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi saham yang paling banyak dijual asing, dengan net sell Rp 288,85 miliar, disusul PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) Rp 71,2 miliar, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 58,98 miliar.
Data Stockbit mencatat 10 saham dengan net sell terbesar asing pada perdagangan Kamis:
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) – Rp 288,85 miliar
PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) – Rp 71,20 miliar
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) – Rp 58,98 miliar
PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) – Rp 50,22 miliar
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) – Rp 41,70 miliar
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) – Rp 39,60 miliar
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) – Rp 39,54 miliar
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) – Rp 34,56 miliar
PT Darma Henwa Tbk (DEWA) – Rp 30,97 miliar
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) – Rp 27,82 miliar
Aksi jual ini mencerminkan preferensi asing untuk melepas saham tertentu yang berisiko tinggi atau sedang menyesuaikan portofolio mereka.
Analisis Tren dan Strategi Pasar
Pergerakan net sell pada saham-saham tertentu menunjukkan bahwa investor asing tetap selektif meski IHSG bergerak positif. Saham-saham energi, tambang, dan konsumer tampak menjadi fokus pelepasan modal asing.
Investor lokal bisa memanfaatkan peluang ini untuk membeli saham blue chip yang dilepas asing dengan harga lebih wajar. Selain itu, saham-saham yang mendukung penguatan indeks, seperti sektor barang konsumen dan infrastruktur, dapat menjadi alternatif diversifikasi portofolio.
Pemantauan terus-menerus terhadap aksi investor asing menjadi strategi penting. Net buy dan net sell sering menjadi indikator sentimen pasar dan potensi arah pergerakan harga saham di sesi berikutnya.
Kesimpulan dan Implikasi
Penguatan IHSG 0,16% ke level 8.419,92 menunjukkan bahwa pasar masih positif, meski ada tekanan dari pelepasan sejumlah saham oleh investor asing. Bumi Resources (BUMI), COIN, dan ANTM menjadi saham net sell terbesar, dengan nilai ratusan miliar rupiah.
Investor disarankan mencermati pergerakan saham-saham tersebut. Lonjakan net sell oleh asing bisa menjadi peluang beli bagi investor ritel yang mencari saham undervalued.
Kombinasi aktivitas perdagangan tinggi, aliran modal asing, dan volatilitas saham tertentu membuat IHSG tetap menarik untuk diamati, terutama bagi investor yang mengutamakan strategi trading jangka pendek maupun menengah.