JAKARTA - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) resmi merilis obligasi berkelanjutan VII Tahap II 2025 dan sukuk ijarah berkelanjutan I Tahap II 2025.
Total dana yang ditargetkan mencapai Rp 2,2 triliun, terdiri dari Rp 1,6 triliun untuk obligasi dan Rp 600 miliar untuk sukuk.
Langkah ini dilakukan untuk mendukung strategi pendanaan perseroan sekaligus memperkuat struktur modal. Obligasi dan sukuk ini ditawarkan dalam beberapa seri dengan jangka waktu berbeda, sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan investor.
TBIG menekankan bahwa rilis surat utang ini diharapkan memberikan fleksibilitas keuangan sekaligus mendukung kelancaran pembayaran kewajiban perseroan di masa depan.
Rincian Obligasi dan Sukuk TBIG
Obligasi TBIG ditawarkan dalam dua seri. Seri A sebesar Rp 347,985 miliar dengan bunga tetap 5,5% per tahun dan jangka waktu tiga tahun sejak emisi. Seri B sebesar Rp 1,252 triliun dengan bunga tetap 5,85% per tahun dan jangka waktu lima tahun.
Pembayaran bunga obligasi dilakukan triwulanan, dengan pembayaran pertama pada 4 Maret 2026 dan pembayaran terakhir bersamaan pelunasan obligasi Seri A pada 4 Desember 2028, serta Seri B pada 4 Desember 2030.
Sementara itu, sukuk ijarah juga dibagi dua seri. Seri A sebesar Rp 200 miliar dengan cicilan imbalan ijarah Rp 11 miliar per tahun, sedangkan Seri B sebesar Rp 400 miliar dengan cicilan Rp 23,4 miliar per tahun. Jangka waktu sukuk sama seperti obligasi, yaitu tiga dan lima tahun.
Pembayaran cicilan sukuk pertama dijadwalkan 4 Maret 2026, dan terakhir bersamaan tanggal pelunasan, yakni 4 Desember 2028 untuk Seri A dan 4 Desember 2030 untuk Seri B.
Jadwal Penawaran dan Pencatatan di BEI
TBIG menetapkan jadwal penawaran surat utang dengan beberapa tahapan penting. Tanggal efektif sudah ditetapkan pada 26 Juni 2025. Masa penawaran umum berlangsung pada 28 November hingga 1 Desember 2025, sedangkan penjatahan dilakukan pada 2 Desember 2025.
Pengembalian uang pemesanan dijadwalkan 4 Desember 2025, bersamaan dengan distribusi obligasi dan sukuk secara elektronik. Pencatatan obligasi dan sukuk di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan sehari berikutnya, 5 Desember 2025.
Jadwal yang rinci ini memastikan proses penerbitan berjalan transparan dan sesuai ketentuan, sekaligus memberikan kepastian kepada investor terkait aliran pembayaran dan pencatatan efek.
Alokasi Dana dan Strategi Pembayaran Kewajiban
Dana hasil penawaran obligasi, sebesar Rp 1,24 triliun atau 78,1% dari nilai emisi bersih, akan digunakan untuk melunasi seluruh pokok Obligasi Berkelanjutan VI Tahap IV Seri A yang jatuh tempo. Sisa dana dialokasikan untuk pembayaran sebagian pokok pinjaman kepada Bank Negara Indonesia (BNI).
Untuk sukuk ijarah, seluruh dana yang diperoleh digunakan untuk membayar sebagian pokok pinjaman kepada BNI berdasarkan fasilitas pinjaman yang ada. Dengan strategi ini, TBIG dapat menyeimbangkan struktur utang, sekaligus menjaga likuiditas dan kesehatan keuangan perseroan.
Melalui penerbitan obligasi dan sukuk ini, TBIG menunjukkan komitmen dalam manajemen utang yang prudent, sambil tetap menawarkan produk investasi menarik bagi investor di pasar modal.