Pengertian Kapitalis, Kapitalisme, Ciri, dan Contohnya di Dunia

Kamis, 20 November 2025 | 13:19:54 WIB
pengertian kapitalis

Jakarta  - Pengertian kapitalis merujuk pada individu yang memiliki modal dan kekayaan untuk menjalankan kegiatan usaha, sedangkan pandangannya dikenal sebagai kapitalisme. 

Dalam sistem ini, pemilik modal memiliki kendali penuh atas jalannya bisnis yang mereka kelola.

Kapitalisme sering dikaitkan dengan pasar bebas karena campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat terbatas. 

Sistem ini memberikan peluang bagi pertumbuhan bisnis yang pesat, namun di sisi lain juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat di sekitarnya.

Secara keseluruhan, pengertian kapitalis menekankan peran modal sebagai kekuatan utama dalam menggerakkan ekonomi dan menentukan arah perkembangan usaha.

Pengertian Kapitalis dan Kapitalisme

Pengertian kapitalis merujuk pada individu atau kelompok yang memiliki modal dalam jumlah besar. Mereka tergolong golongan yang kaya raya. Definisi ini sejalan dengan penjelasan dalam Oxford Language.

Menurut Oxford, kapitalis adalah orang-orang yang memiliki kekayaan dan memanfaatkan uang mereka untuk berinvestasi dalam sektor industri maupun perdagangan. Tujuan dari investasi tersebut adalah memperoleh keuntungan dengan prinsip-prinsip kapitalisme.

Sementara itu, dalam buku Perekonomian Indonesia karya Ismail Hasang, S.E. dan Muhammad Nur, S.E., M.Si., kapitalisme dijelaskan sebagai sistem ekonomi yang memungkinkan kekayaan produktif menghasilkan laba yang signifikan, terutama melalui penggunaan harta pribadi untuk kegiatan produksi.

Secara mendasar, kapitalisme menitikberatkan pada peran modal dalam berbagai bentuknya, termasuk aset dan barang yang digunakan dalam proses produksi untuk menciptakan barang atau jasa baru.

Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis

Ada enam prinsip utama yang menjadi ciri khas sistem ekonomi kapitalis, yaitu:

1. Kepemilikan Pribadi
Dalam kapitalisme, alat produksi, sumber daya, modal, dan tenaga kerja dimiliki oleh individu atau entitas swasta, bukan negara.

2. Kebebasan Beraktivitas dan Pilihan
Setiap individu yang memiliki inisiatif dapat menjalankan kegiatan produksi secara bebas. Prinsip ini juga mencakup kedaulatan konsumen serta kebebasan pelaku ekonomi dalam mengakses dan memanfaatkan sumber daya.

3. Motivasi Kepentingan Pribadi
Sistem ini mendorong individu untuk mengejar kepentingan dan keuntungan pribadi sebagai pendorong utama aktivitas ekonomi.

4. Persaingan Pasar
Persaingan terbuka menjadi pilar penting. Setiap pelaku ekonomi, baik pembeli maupun penjual, dapat bersaing secara bebas untuk memperoleh keuntungan maksimal berdasarkan kemampuan masing-masing.

5. Penentuan Harga oleh Mekanisme Pasar
Keputusan mengenai harga dan jumlah barang yang dijual sepenuhnya bergantung pada interaksi antara permintaan dan penawaran di pasar.

6. Peran Pemerintah yang Terbatas
Pemerintah hanya membatasi aktivitas tertentu, misalnya melarang praktik monopoli yang merugikan dan melindungi hak konsumen serta pekerja, tanpa mengontrol keseluruhan aktivitas ekonomi.

Kelebihan Ekonomi Kapitalis

Berdasarkan jurnal berjudul Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosialis, dan Islam oleh Itang dan Adib Daenuri dalam Jurnal UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, sistem ekonomi kapitalis memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya:

  • Memberikan banyak peluang bagi individu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka secara mandiri.
  • Persaingan bebas antar pelaku ekonomi memungkinkan tercapainya tingkat produksi dan harga yang wajar, serta membantu menyesuaikan kedua variabel tersebut secara rasional.
  • Dorongan untuk memperoleh keuntungan menjadi motivasi utama, sebanding dengan tujuan memaksimalkan hasil atau output usaha.

Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis

Meski memiliki keunggulan, sistem kapitalis juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

  • Persaingan bebas yang berlangsung tanpa batas dapat menimbulkan ketimpangan.
  • Terdapat perbedaan yang jelas antara hak-hak majikan dan pekerja, yang terkadang menimbulkan ketidakadilan.
  • Seluruh proses produksi dan distribusi dikendalikan oleh ahli atau pemilik modal, sehingga aspek kesejahteraan masyarakat bisa kurang diperhatikan.

Contoh Kapitalisme di Dunia

Beberapa ilustrasi kapitalisme dalam tulisan ini menggambarkan penerapan sistem ekonomi kapitalis di berbagai belahan dunia. Kapitalisme sering dikaitkan dengan pengelolaan sumber daya ekonomi yang juga memengaruhi aspek budaya lokal.

1. Kapitalisme di Amerika Serikat
Menurut penelitian dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Amerika Serikat menerapkan prinsip ekonomi kapitalis. 

Sistem ini memberikan kebebasan yang luas bagi pihak swasta untuk menjalankan kegiatan usaha mereka.

Meski demikian, beberapa pihak menilai Amerika memiliki sistem ekonomi campuran. Artinya, meskipun pasar cukup bebas, pemerintah tetap berperan dalam pengaturan ekonomi, sehingga kebebasan pasar tidak sepenuhnya absolut.

2. Kapitalisme di Indonesia pada Masa Penjajahan
Masa penjajahan dianggap sebagai titik awal masuknya kapitalisme di Indonesia. Belanda membentuk perusahaan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) untuk mengeksploitasi dan mengelola sumber daya alam di tanah air.

Sejak saat itu, para investor swasta mulai masuk dan mengambil bagian dalam pengelolaan sumber daya alam. 

Menurut Universitas Andalas, pada tahun 1950-an terdapat lima perusahaan Belanda besar yang aktif di Indonesia, yakni NV Borsumij (bidang bir, tekstil, dan apotek), NV Jacobson van den Berg (distribusi ekspor-impor), NV Internatio (perkapalan), NV Lindeteves (peralatan teknik industri), dan NV Geo Wehry & Co (perkebunan).

Contoh Kapitalisme Lainnya

  • Lokasi pasar tradisional yang berdekatan dengan minimarket sehingga memicu persaingan usaha.
  • Perkembangan teknologi yang meningkatkan konsumsi masyarakat secara signifikan.
  • Eksploitasi sumber daya alam tanpa memperhatikan dampak lingkungan dan masyarakat lokal.
  • Kompetisi yang intens di berbagai sektor bisnis.
  • Adanya pasar saham sebagai sarana jual-beli saham untuk menambah modal perusahaan.

Pilar-Pilar dalam Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis dibangun di atas beberapa pilar utama yang menjadi fondasi operasinya. Pilar-pilar ini menjelaskan bagaimana mekanisme ekonomi bekerja dalam sistem ini.

Kepemilikan Pribadi
Salah satu unsur utama dalam sistem ekonomi kapitalis adalah kepemilikan pribadi. Pilar ini menjamin setiap individu memiliki hak untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara sah untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. 

Kepemilikan ini juga mencakup hak untuk membuat kesepakatan terkait aset tanpa campur tangan pemerintah.

Hak kepemilikan atas harta bertujuan agar setiap individu dapat menikmati hasil kerja kerasnya sendiri. 

Kepemilikan ini memengaruhi distribusi kekayaan dan pendapatan karena individu bebas menggunakan keuntungan yang diperoleh, bahkan dapat diwariskan kepada ahli waris. 

Sistem ini juga mendorong tingginya mobilitas barang dan jasa, karena setiap orang memiliki kendali penuh atas kepemilikannya sebelum dipindahkan ke pihak lain.

Individualisme Ekonomi
Individualisme ekonomi menekankan minimnya intervensi pemerintah dalam kegiatan ekonomi. 

Pemerintah hanya membatasi tindakan tertentu yang berdampak pada perekonomian secara luas. 

Akibatnya, setiap individu memiliki kebebasan yang lebih besar dalam mengelola kegiatan ekonominya sendiri.

Persaingan Pasar Bebas
Salah satu prinsip utama dalam sistem kapitalis adalah mendorong persaingan yang sehat di pasar. 

Persaingan ini muncul ketika beberapa pelaku usaha menawarkan produk serupa, pembeli menginginkan barang yang sama, atau pekerja bersaing untuk posisi tertentu. Dengan adanya persaingan, kualitas produk dan efisiensi produksi dapat meningkat.

Kerangka Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis

a. Keterbatasan Sumber Daya
Kelangkaan sumber daya terjadi karena kebutuhan manusia yang tak terbatas sementara barang yang tersedia terbatas. Hal ini mendorong para produsen untuk meningkatkan produksi barang dan jasa agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

b. Penilaian Terhadap Produk
Nilai suatu produk menjadi acuan penting untuk menilai fungsi dan kegunaan barang atau jasa. Nilai ini juga membantu produsen dan konsumen dalam membuat keputusan ekonomi.

Terdapat dua bentuk penilaian terhadap produk. Pertama, nilai guna (utility value) yang menunjukkan manfaat suatu barang bagi individu. 

Kedua, nilai tukar (exchange value) yang menilai barang atau jasa berdasarkan kemampuannya untuk dipertukarkan dengan barang atau jasa lain.

Sebagai penutup, pengertian kapitalis menekankan bahwa modal dan kepemilikan kekayaan menjadi kunci utama dalam menggerakkan dan mengembangkan usaha.

Terkini

Tower Bersama Targetkan Dana Rp 2,2 Triliun Lewat Obligasi

Kamis, 20 November 2025 | 15:36:44 WIB

Triputra Agro Raih Dividen Anak Usaha Rp 628 Miliar

Kamis, 20 November 2025 | 15:36:43 WIB

Acer dan PPI Dunia Dorong Pendidikan Digital Indonesia

Kamis, 20 November 2025 | 15:36:41 WIB