JAKARTA - Di tengah terus bertumbuhnya industri migas nasional, perhatian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja kembali ditegaskan pemerintah.
Alih-alih hanya menyoroti tantangan sektor energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memilih menampilkan sisi positif dengan mengapresiasi perusahaan dan individu yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap keselamatan.
Melalui Penghargaan Keselamatan Migas 2025, pemerintah ingin memastikan budaya K3 semakin melekat dan menjadi standar operasi seluruh pelaku industri migas.
Penguatan sistem keselamatan ini bukan hanya untuk menekan risiko kecelakaan, melainkan membangun fondasi energi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Karena itu, penghargaan ini diposisikan sebagai pemacu agar pelaku industri semakin disiplin dan konsisten menjaga operasi migas yang aman.
Apresiasi untuk Kinerja Keselamatan Terbaik
Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Migas memberikan penghargaan kepada perusahaan dan perorangan yang konsisten menerapkan prinsip keselamatan migas. Apresiasi ini mencakup penerapan kaidah keteknikan yang baik, sistem K3 yang kuat, serta pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.
Direktur Jenderal Migas, Laode Sulaeman, menyampaikan selamat kepada para penerima penghargaan dalam tiga kategori—Patra Nirbhaya Karya, Patra Karya Raksa, dan Patra Prakarsa.
“Selamat dan terima kasih atas komitmen, disiplin, dan kepemimpinan bapak/ibu sekalian,” ujarnya.
Laode menyampaikan hal tersebut pada acara penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas 2025 dalam rangkaian Forum Komunikasi Keselamatan Migas 2025, Kamis. Ia berharap penghargaan ini menjadi pemantik agar sektor migas makin menjadikan keselamatan sebagai budaya utama.
“Semoga penghargaan ini menjadi penyemangat untuk terus menjadi teladan dan inspirasi, serta memperkuat budaya keselamatan di seluruh sektor migas Indonesia,” tambahnya.
Keselamatan sebagai Fondasi Energi Berkelanjutan
Laode kembali mengingatkan bahwa penerapan keselamatan migas tidak boleh berhenti hanya pada pemenuhan standar teknis. Baginya, keselamatan adalah elemen mendasar dalam mencapai visi energi nasional.
Karena itu, ia menekankan pentingnya konsistensi seluruh badan usaha, bentuk usaha tetap (BU/BUT), hingga perorangan untuk terus mengedepankan aspek keselamatan.
“Keselamatan migas bukan sekadar aspek teknis, melainkan bagian integral dari pencapaian Asta Cita, memperkuat ketahanan energi nasional, membangun industri yang maju dan berdaya saing, serta memastikan pembangunan selalu berorientasi pada kemanusiaan dan kesejahteraan rakyat,” tegas Laode.
Untuk memperkuat komitmen tersebut, para kepala teknik dan pelaku usaha migas juga melakukan penandatanganan komitmen keselamatan migas bersama. Langkah ini menjadi simbol bahwa seluruh pemangku kepentingan wajib menjaga budaya keselamatan dalam setiap proses operasional.
Tiga Kategori Penghargaan Keselamatan Migas 2025
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas, Noor Arifin Muhammad, menjelaskan bahwa Penghargaan Keselamatan Migas tahun ini terbagi menjadi tiga kategori utama. Ketiga kategori tersebut dirancang untuk mengapresiasi berbagai aspek keselamatan, mulai dari pencegahan kecelakaan hingga inovasi teknologi keselamatan.
Patra Nirbhaya Karya
Diberikan kepada perusahaan yang tidak mengalami kehilangan jam kerja akibat kecelakaan. Kategori ini menegaskan bahwa perusahaan telah menunjukkan penerapan K3 yang sangat baik dalam operasional sehari-hari.
Patra Karya Raksa
Penghargaan bagi perusahaan dengan pembinaan keselamatan migas terbaik. Kategori ini menilai keaktifan perusahaan dalam membina pekerja, memperkuat manajemen risiko, serta mengedukasi seluruh unsur organisasi.
Patra Prakarsa
Ditujukan bagi perusahaan penunjang, individu, atau kelompok yang melakukan terobosan. Penghargaan diberikan atas inovasi dalam menemukan, mengembangkan, atau menerapkan teknologi, metode, atau sistem yang meningkatkan keselamatan migas.
Noor Arifin menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk dorongan agar perusahaan terus berinovasi, tidak hanya menjalankan standar umum. Inovasi keselamatan dianggap penting untuk menghadapi tantangan industri migas yang semakin kompleks.
Peran Industri untuk Menjaga Keberlanjutan Migas
Dengan penghargaan ini, Kementerian ESDM berharap pelaku usaha semakin sadar bahwa keberhasilan industri migas bukan hanya dihitung dari produksi atau profit, tetapi juga dari sejauh mana mereka menjaga keselamatan pekerja dan lingkungan.
Dalam konteks transisi energi global, sektor migas dituntut tetap efisien, kompetitif, dan aman. Penguatan budaya K3 dianggap sebagai fondasi agar industri tetap relevan dan berkelanjutan.
Laode menekankan bahwa keselamatan menjadi komponen utama dalam membangun energi nasional yang mandiri. Dengan semakin banyak perusahaan yang berkomitmen, ia meyakini bahwa sektor migas Indonesia mampu menjadi contoh bagi industri lain.