JAKARTA - Dunia properti sering dianggap sebagai arena kompetitif yang didominasi profesional berpengalaman. Namun, dua ibu rumah tangga (IRT), Endang Kumalasari dan Winda, membuktikan bahwa ketekunan mampu membuka pintu peluang tanpa batas.
Keduanya kini berdiri sebagai sosok yang dihormati Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara, hingga membuat sang menteri memberi hormat secara langsung.
“Saya menteri saya hormat sama kau,” ucap Ara saat bertemu dengan Endang dan Winda, masing-masing agen properti dari Century21 dan Era Fiesta. Penghormatan itu bukan tanpa sebab, sebab kisah perjalanan mereka di dunia broker properti penuh perjuangan panjang sebelum akhirnya berbuah kesuksesan besar.
Endang: 21 Tahun Berjuang di Tengah Tugas sebagai Ibu
Endang telah menekuni profesi broker hampir 21 tahun. Keputusan terjun ke dunia properti diambil ketika ketiga anaknya masih kecil—masing-masing berusia dua tahun, tiga tahun, dan si sulung baru memasuki Sekolah Dasar.
“Tantangan yang berat adalah keluarga. Ketika saya kepingin berhasil di suatu karir properti, saya harus bisa mengatur manajemen rumah,” ungkap Endang dengan suara bergetar.
Sebagai ibu rumah tangga dengan tiga anak, ia harus membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga, sebuah proses yang menurutnya tak mudah dilalui.
Namun kerja keras itu berbuah hasil luar biasa. Kini ketiga anak Endang telah memiliki karier cemerlang: satu bekerja di Bank Indonesia (BI), satu menjadi perwira TNI di Kopassus, dan satu lainnya menjadi anggota Polisi.
Dari profesinya sebagai broker, Endang kini mampu menghasilkan Rp 3 miliar–Rp 4 miliar per tahun, angka yang menjadi bukti keteguhan dan konsistensinya selama dua dekade.
Winda: Terjun ke Properti Setelah Melahirkan
Kisah berbeda datang dari Winda. Ia memulai karier sebagai agen properti tepat setelah melahirkan anak keduanya.
“Saya bergabung di era fiesta… jadi di dunia properti saya kurang lebih sekarang masuk tahun ke-13, sesuai umur anak saya yang kedua.
Mulai dari waktu habis ngelahirin, langsung saya terjun di dunia properti,” ujarnya menjawab pertanyaan Ara.
Seperti Endang, Winda pun menghadapi tantangan serupa: waktu bersama anak-anak yang harus berkurang. Namun baginya, tantangan terbesar bukan hanya soal keluarga tetapi juga menjaga fokus dan konsistensi.
“Fokus dan konsisten itu kadang sulit karena berjalannya waktu kadang kita down. Tapi mempertahankan semangat dan konsisten itu suatu tantangan banget,” tambahnya.
Dengan kegigihannya, Winda kini mampu meraup penghasilan rata-rata Rp 1,2 miliar per tahun—hasil kerja yang sangat membanggakan bagi seorang ibu rumah tangga yang memulai semuanya dari nol.
Broker sebagai Profesi yang Layak Dihormati
Cerita Endang dan Winda membuka mata banyak pihak bahwa profesi broker bukan sekadar pekerjaan sampingan, melainkan profesi terhormat yang mampu memberikan penghasilan besar jika dijalani dengan keseriusan.
Ara menegaskan bahwa ia ingin profesi ini menjadi salah satu jalur karier menjanjikan bagi masyarakat luas.
Penghormatan yang ia berikan bukan hanya simbol apresiasi, tetapi juga pengakuan bahwa kontribusi para broker sangat penting dalam ekosistem properti nasional.
Kisah dua ibu rumah tangga ini menjadi contoh nyata bahwa peluang sukses dalam industri properti terbuka bagi siapa pun, selama ada kemauan untuk belajar dan bertahan di tengah dinamika pasar.