Tol Trans Jawa Bertambah 24 Km, Ruas Baru Siap Dibuka

Kamis, 20 November 2025 | 10:38:16 WIB
Tol Trans Jawa Bertambah 24 Km, Ruas Baru Siap Dibuka

JAKARTA - Menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru, jaringan Tol Trans Jawa kembali mengalami peningkatan panjang layanan. 

Dua ruas baru dari proyek Tol Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi siap difungsikan untuk mengurai lonjakan arus kendaraan saat libur panjang. Kehadiran dua seksi ini menjadi bagian penting dari perkembangan jaringan tol nasional yang terus diperluas secara bertahap.

Dua ruas yang akan dibuka secara fungsional adalah Gending–Kraksaan sepanjang 12,88 km dan Kraksaan–Paiton sepanjang 11,20 km. Keduanya merupakan bagian dari proyek besar tol Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi, yang digadang-gadang akan menjadi penghubung penting menuju ujung timur Pulau Jawa.

Menurut penjelasan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), kedua ruas tersebut telah menjalani tahapan uji kelayakan dan penyempurnaan untuk memastikan jalur siap dimanfaatkan masyarakat selama periode padat kendaraan.

Rangkaian Uji Laik Fungsi dan Kesiapan Operasional

BPJT menyampaikan bahwa u ji laik fungsi untuk Seksi 1 dan 2 telah dilaksanakan pada 22–24 Oktober 2025. Proses ini dilakukan bersama sejumlah instansi terkait seperti Ditjen Bina Marga, Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, dan PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi selaku badan usaha pengelola.

"Jalan Tol Prosiwangi Seksi 1 dan 2 direncanakan difungsionalkan pada periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026 guna mendukung kelancaran mobilitas pada periode padat lalu lintas," tulis BPJT dalam pernyataannya.

Setelah tahapan ULFO selesai, BUJT melakukan serangkaian penyempurnaan untuk memastikan standar keamanan terpenuhi. Dengan demikian, masyarakat dapat mengakses jalur baru secara lebih aman dan nyaman dalam periode fungsional yang telah ditentukan.

Di sisi lain, dokumentasi dari Hutama Karya memperlihatkan kondisi terkini Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi Paket II pada ruas Kraksaan hingga Paiton sepanjang 11,20 km, yang telah siap difungsikan kepada publik.

Pembagian Tujuh Seksi Tol Probolinggo–Banyuwangi

Proyek Tol Probolinggo–Banyuwangi merupakan salah satu jalur penting yang akan menjadi penyambung utama perjalanan dari barat Pulau Jawa menuju Pelabuhan Ketapang. Secara keseluruhan, proyek ini dibagi menjadi tujuh seksi, yaitu:

Seksi 1 Gending–Kraksaan (12,88 km)

Seksi 2 Kraksaan–Paiton (11,20 km)

Seksi 3 Paiton–Besuki (25,60 km)

Seksi 4 Besuki–Situbondo (42,30 km)

Seksi 5 Situbondo–Asembagus (16,76 km)

Seksi 6 Asembagus–Bajulmati (37,45 km)

Seksi 7 Bajulmati–Ketapang (29,21 km)

Dua seksi yang dibuka secara fungsional tahun ini menjadi langkah awal pengoperasian bertahap sebelum seluruh jalur akhirnya tersambung penuh dari Probolinggo hingga Banyuwangi.

Dengan struktur tujuh seksi tersebut, keberadaan tol ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan konektivitas wilayah, mempercepat arus logistik, serta mempermudah perjalanan wisatawan yang ingin menuju kawasan timur Pulau Jawa.

Perkembangan Jaringan Tol Nasional hingga 2025

Menurut data BPJT Kementerian Pekerjaan Umum, hingga Agustus 2025, Indonesia telah memiliki jaringan jalan tol dengan total panjang 3.092,7 km. Jumlah ini merupakan akumulasi dari berbagai ruas tol yang tersebar di beberapa pulau besar.

Berikut rincian panjang jalan tol berdasarkan wilayah:

Pulau Jawa: 1.838,06 km

Pulau Sumatera: 1.085,93 km (16 ruas)

Pulau Kalimantan: 97,27 km (1 ruas)

Pulau Sulawesi: 61,45 km (3 ruas)

Pulau Bali: 10,07 km (1 ruas)

Untuk Pulau Jawa, jaringan tol yang telah beroperasi terbagi sebagai berikut:

Jabodetabek: 379,84 km (22 ruas)

Tol Trans Jawa: 1.065,49 km (20 ruas)

Tol non-Trans Jawa dan non-Jabodetabek: 392,73 km (12 ruas)

Angka tersebut memperlihatkan komitmen pemerintah dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur modern di berbagai wilayah. Penambahan ruas baru di Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi menjadi bukti bahwa penetrasi jaringan tol terus berkembang dengan ritme yang konsisten.

Peran Ruas Baru dalam Mendukung Mobilitas dan Ekonomi

Beroperasinya dua seksi tol secara fungsional bukan hanya penting untuk menghadapi puncak arus liburan akhir tahun, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi mobilitas harian masyarakat. Jalur baru ini akan menjadi tulang punggung konektivitas di wilayah pesisir timur Jawa Timur.

Selain memangkas waktu tempuh antarwilayah, keberadaan seksi Gending–Kraksaan dan Kraksaan–Paiton akan memperlancar distribusi logistik, yang selama ini bergantung pada jalur pantura yang sering padat.

Dengan peningkatan konektivitas tersebut, sektor ekonomi lokal juga berpotensi berkembang lebih cepat. Aktivitas industri, pariwisata, hingga perdagangan di wilayah Kraksaan, Paiton, hingga Situbondo diharapkan terdampak positif oleh hadirnya infrastruktur ini.

Terkini