JAKARTA - Per 20 November 2025, harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia tercatat stabil.
Baik SPBU Pertamina, Shell, BP, maupun Vivo tidak melakukan penyesuaian signifikan.
Konsumen kini bisa bernapas lega karena harga tetap stabil di tengah dinamika pasar minyak dunia yang fluktuatif. Hal ini memberikan kepastian bagi masyarakat dan pelaku usaha.
Mobilitas yang meningkat jelang akhir tahun membuat informasi harga BBM terbaru menjadi penting, baik untuk perjalanan pribadi maupun distribusi barang.
Harga BBM Subsidi: Pertalite dan Solar
Pertamina mempertahankan harga BBM subsidi tanpa perubahan. Pertalite (RON 90) tetap dibanderol Rp10.000 per liter, sementara Solar Subsidi Rp6.800 per liter.
Kedua BBM ini mengikuti ketentuan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya segmen pengguna kendaraan ekonomi menengah ke bawah.
Stabilitas harga subsidi memberi kepastian bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum berbahan bakar solar.
Harga BBM Non-Subsidi: Pertamax hingga Pertamina Dex
Harga BBM non-subsidi juga tidak mengalami perubahan pada pertengahan November. Pertamax (RON 92) dijual Rp12.200 per liter, Pertamax Turbo (RON 98) Rp13.100 per liter.
Sementara Dexlite dan Pertamina Dex masing-masing dibanderol Rp14.550 dan Rp15.100 per liter. Kondisi ini memudahkan masyarakat dan perusahaan merencanakan pengeluaran bahan bakar.
Kestabilan harga non-subsidi sangat penting bagi pengguna kendaraan pribadi maupun armada operasional yang mengandalkan Pertamax dan Dex.
Operator Swasta Juga Mempertahankan Harga
Selain Pertamina, operator swasta seperti Shell, BP, dan Vivo juga menjaga harga BBM stabil. Shell Super (RON 92) sekitar Rp14.430 per liter, sedangkan Shell V-Power (RON 95) berada di kisaran Rp15.000–Rp15.500.
BP 92 tercatat Rp14.400 per liter, dan Vivo Revvo 92 Rp13.900–Rp14.200 per liter. Harga ini bisa berbeda di tiap kota tergantung biaya distribusi dan kebijakan masing-masing operator.
Dengan harga stabil, konsumen memiliki acuan jelas sebelum mengisi BBM, sehingga mobilitas dan kegiatan operasional tidak terganggu.
Faktor Penentu Perubahan Harga BBM
Pemerintah biasanya melakukan evaluasi harga BBM awal bulan, dengan mempertimbangkan fluktuasi minyak dunia, nilai tukar rupiah, biaya produksi, distribusi, serta kebijakan subsidi energi.
Jika harga minyak global tetap stabil seperti beberapa pekan terakhir, kemungkinan besar harga BBM di Indonesia awal Desember juga tidak akan melonjak.
Meski begitu, evaluasi berkala tetap dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara daya beli masyarakat dan kelancaran distribusi energi nasional.
Manfaat Kestabilan Harga BBM
Stabilnya harga BBM per 20 November 2025 memberikan keuntungan bagi masyarakat yang bersiap menghadapi mobilitas akhir tahun, libur panjang, dan aktivitas ekonomi meningkat.
Konsumen dapat merencanakan perjalanan maupun logistik barang dengan lebih mudah, sementara pelaku usaha dapat mengatur operasional tanpa tekanan biaya bahan bakar mendadak.
Dengan kondisi ini, masyarakat dan industri transportasi dapat tetap produktif, sekaligus menjaga keseimbangan anggaran menjelang akhir tahun.