JAKARTA - Liverpool memasuki fase yang jarang mereka hadapi dalam satu dekade terakhir: mempersiapkan kehidupan tanpa Mohamed Salah.
Meski sang bintang masih menjadi bagian penting skuad, tanda-tanda perubahan mulai terlihat. Kontribusi Salah yang menurun pada musim ini memicu diskusi internal mengenai rencana jangka panjang sektor penyerangan.
Dalam kondisi tersebut, isu mengenai pengganti Salah tidak lagi dianggap sebatas spekulasi. Klub mulai menyusun daftar pemain yang dinilai mampu mengisi peran besar yang selama ini dipegang winger Mesir tersebut. Langkah ini mendapat sorotan banyak pihak karena menyangkut masa depan identitas permainan Liverpool.
Legenda klub, Robbie Fowler, ikut memberikan pandangan mengenai beberapa nama yang dinilai layak dipertimbangkan. Ia melihat bahwa wajar bila Liverpool mulai mencari opsi baru, apalagi performa Salah kini berada di titik transisi menuju usia yang tidak lagi muda untuk seorang winger eksplosif.
Kandidat Pengganti Salah di Radar Liverpool
Liverpool disebut sedang memantau tiga nama yang berpotensi masuk dalam rencana masa depan mereka. Dua di antaranya berasal dari klub Premier League yang sedang tampil stabil, yakni Bournemouth dan Brighton.
Antoine Semenyo, winger eksplosif milik Bournemouth, menjadi salah satu nama yang mencuri perhatian. Pemain tersebut disebut memiliki klausul rilis mencapai 65 juta pounds yang akan aktif pada Januari mendatang. Dengan atribut kecepatan dan kekuatan fisik yang mirip, Semenyo dinilai bisa menghadirkan profil menyerang yang sesuai dengan karakter permainan Liverpool.
Di sisi lain, Yakuba Minteh tampil impresif bersama Brighton musim ini. Kemampuannya beradaptasi cepat di ajang Premier League membuatnya menjadi salah satu talenta muda yang paling mencuat.
Robbie Fowler menilai kedua nama tersebut sangat masuk akal untuk dipantau.
“Saya melihat Liverpool dikaitkan dengan Antoine Semenyo dari Bournemouth. Yakuba Minteh bermain sangat baik untuk Brighton, dan itu yang menarik dari Premier League,” ujar eks striker The Reds itu.
Ia menjelaskan bahwa pemain yang tampil baik di liga biasanya akan otomatis menarik perhatian klub besar.
“Jika seorang pemain tampil bagus, wajar jika ia dikaitkan dengan klub lain. Liverpool tentu akan mencoba mendatangkan siapa pun yang mereka anggap cocok untuk posisi itu,” tambah Fowler.
Perubahan di lini depan memang menjadi fokus Liverpool, dan dua pemain tersebut muncul sebagai opsi potensial yang bisa dikembangkan lebih jauh di bawah Arne Slot.
Target Kontroversial dari Everton
Selain dua nama yang relatif aman dari sisi persaingan, Liverpool juga dikabarkan membidik opsi yang cukup sensitif: Iliman Ndiaye dari Everton. Rumor ini langsung menarik perhatian karena melibatkan dua klub yang memiliki rivalitas kuat.
Ndiaye adalah gelandang serang dengan kemampuan fleksibel yang bisa ditempatkan di berbagai posisi depan. Profilnya sangat sesuai dengan gaya permainan menekan dan pergerakan dinamis yang disukai Liverpool. Namun, upaya merekrut pemain dari klub rival bukan langkah sederhana.
Everton diyakini tidak ingin melepas Ndiaye ke klub tetangga mereka. Proses negosiasi—jika benar terjadi—akan berlangsung rumit dan penuh dinamika emosional mengingat hubungan kedua klub.
Fowler mengingatkan, Liverpool harus realistis bahwa keputusan-keputusan sulit seperti ini akan muncul seiring potensi pergantian generasi.
“Bournemouth tidak ingin Semenyo pergi, dan Everton juga tidak ingin melepaskan Ndiaye. Salah tidak akan bertahan selamanya, meski baru meneken kontrak baru,” ujarnya.
Sang legenda menambahkan bahwa klub pada akhirnya harus memprioritaskan kebutuhan jangka panjang.
“Tapi siapa pun yang dianggap bisa menggantikan Salah, Liverpool pasti akan mencoba untuk mendatangkannya,” tutup Fowler.
Salah Masuk Usia Senja Karier, Liverpool Siapkan Arah Baru
Salah adalah ikon Liverpool dalam delapan tahun terakhir. Musim lalu ia mencatatkan 34 gol dan 23 assist dari 52 pertandingan—sebuah standar yang sulit ditandingi pemain lain di Premier League. Namun musim ini, angka tersebut menurun drastis dengan hanya lima gol dan tiga assist dalam 16 laga.
Pada usia 33 tahun, wajar bila produktivitasnya mengalami penurunan. Klub menyadari bahwa mereka harus merencanakan masa depan yang lebih stabil, terutama jika ingin tetap bersaing dalam perburuan gelar di bawah Arne Slot.
Diskusi internal mengenai masa depan Salah bukanlah tanda ketidakpercayaan, melainkan bentuk antisipasi jangka panjang. Liverpool telah lama dikenal sebagai klub yang bergerak cepat dalam mempersiapkan masa transisi, seperti yang pernah terjadi pada era pergantian Roberto Firmino dan Sadio Mané.
Karena itu, pencarian tiga kandidat ini bukanlah langkah mengejutkan, melainkan sinyal bahwa klub mulai membangun fondasi untuk masa setelah Salah.
Penguatan Lini Serang Jadi Agenda Utama
Fakta bahwa Liverpool mulai memantau pemain-pemain dari berbagai profil menunjukkan bahwa klub tidak hanya ingin mencari pemain dengan kemampuan setara Salah, tetapi juga fleksibilitas taktis.
Ketiga kandidat memiliki gaya bermain berbeda—Semenyo dengan kekuatan fisiknya, Minteh dengan kecepatan eksplosif, dan Ndiaye dengan visi permainan kreatif.
Langkah ini akan membantu Liverpool memiliki variasi baru di lini depan. Pergantian pemain kunci selalu penuh risiko, tetapi persiapan sejak awal membuka peluang adaptasi lebih cepat ketika masa itu tiba.
Dengan ketiga nama ini dalam radar, Liverpool kini memasuki proses evaluasi mendalam untuk menentukan siapa yang paling layak memimpin era baru sektor penyerangan mereka.