Kementerian ESDM Dukung Rekayasa Lalu Lintas Proyek Tol Pekanbaru

Rabu, 19 November 2025 | 09:40:27 WIB
Kementerian ESDM Dukung Rekayasa Lalu Lintas Proyek Tol Pekanbaru

JAKARTA - Pembangunan infrastruktur berskala besar kerap membutuhkan penyesuaian lalu lintas untuk memastikan keamanan konstruksi.

Hal inilah yang kini dilakukan PT Hutama Karya (Persero) dalam proses pembangunan Proyek Tol Lingkar Pekanbaru yang terus berprogres di kawasan Jalan Raya Garuda Sakti.

Untuk mendukung pekerjaan erection girder Jembatan Bentang pada STA 186+545, perusahaan menerapkan sistem buka–tutup lalu lintas di KM 7. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk mitigasi penting agar pengguna jalan tetap aman selama proses konstruksi di titik tersebut berlangsung.

Hutama Karya menetapkan tiga periode pengaturan, yaitu pada 19 November 2025 pukul 00.00–04.00 WIB, 20 November 2025 pukul 00.00–04.00 WIB, serta 20 November 2025 pukul 23.00 WIB hingga 21 November 2025 pukul 04.30 WIB.

Ketiga jadwal tersebut ditentukan melalui koordinasi instansi terkait agar masyarakat mendapat kepastian waktu dan rute alternatif.

“Untuk menjaga keamanan dan kelancaran arus kendaraan, pelaksanaan sistem buka–tutup ini dilakukan melalui koordinasi intensif bersama BPTD Riau Kementerian Perhubungan, Ditlantas Polda Riau, Satlantas Polres Kampar, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, serta Dinas Perhubungan Provinsi Riau,” ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah.

Kantong Parkir dan Jalur Darurat Disiapkan

Untuk mendukung pengaturan tersebut, Hutama Karya menyiapkan fasilitas tambahan yang dapat menahan arus kendaraan ketika penutupan berlangsung. Sebanyak dua kantong parkir sementara disediakan di Jalan Air Hitam dan Jalan Garuda Sakti KM 9 sebagai holding area.

Kendaraan pribadi maupun angkutan barang yang harus menunggu giliran melintas akan diarahkan ke dua titik itu.
Upaya ini dilakukan agar tidak terjadi kepadatan di lokasi pekerjaan yang dapat mengganggu aktivitas konstruksi maupun keselamatan pengguna jalan.

Petugas gabungan dari berbagai unit pengamanan dan instansi teknis akan bertugas mengatur pergerakan kendaraan dan memastikan arus lalu lintas tetap terkendali. Selain itu, jalur detour khusus disiapkan untuk kendaraan prioritas, seperti ambulans, mobil pemadam kebakaran, hingga kendaraan dinas pengamanan.

Jalur darurat tersebut dipastikan dapat dilintasi dengan cepat apabila terjadi keadaan mendesak.
Petugas lapangan akan mengawasi setiap pergerakan kendaraan prioritas agar proses pembangunan dan keamanan tetap berjalan beriringan.

Sebagai tambahan, pengguna jalan yang membutuhkan rute pengganti dapat melalui Jalan Lintas Garuda Sakti–Petapahan–Bangkinang (dua arah). Rambu pengarah dan petugas lapangan telah ditempatkan untuk membantu masyarakat saat memilih jalur alternatif tersebut.

Imbauan kepada Pengguna Jalan dan Sosialisasi Terbuka

Hutama Karya menyadari bahwa rekayasa lalu lintas dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan yang melintas di titik tersebut. Karena itu, perusahaan menyampaikan permohonan maaf sekaligus mengimbau masyarakat untuk menghindari lokasi pekerjaan pada jam yang telah ditetapkan.

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin timbul dan berkomitmen menyelesaikan pekerjaan ini tepat waktu. Kami mengimbau pengguna jalan untuk menghindari melintas pada periode buka–tutup tersebut serta mematuhi arahan petugas di lapangan,” ujar Mardiansyah.

Ia menambahkan bahwa sosialisasi dilakukan secara masif melalui berbagai kanal komunikasi agar masyarakat memperoleh informasi sejak dini. Rambu-rambu peringatan dipasang di titik-titik strategis untuk memastikan pengendara dapat membaca arah dan antisipasi di sekitar lokasi proyek.

Untuk update terbaru, masyarakat dapat memantau akun resmi Jalan Tol Hutama Karya di @HutamaKaryaTollroad, yang akan memberikan informasi penyesuaian jadwal bila diperlukan.

Transparansi informasi menjadi bagian dari upaya menjaga keamanan dan kenyamanan semua pihak yang melintasi jalur tersebut.

Proyek Tol Lingkar Pekanbaru Berperan Strategis

Tol Lingkar Pekanbaru sepanjang ±30,5 km merupakan bagian penting dari Jaringan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).
Ruas ini berada pada koridor Pekanbaru–Rengat dan terkoneksi langsung dengan Tol Pekanbaru–Bangkinang serta Tol Pekanbaru–Dumai.

Kehadiran ruas ini ditujukan untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di wilayah perkotaan Pekanbaru.
Selain itu, tol ini akan memperlancar arus logistik dari dan menuju kawasan industri di Provinsi Riau.

Ketika beroperasi penuh, waktu tempuh dari Panam menuju Kubang Raya atau Bangkinang diperkirakan berkurang signifikan. Dari sebelumnya sekitar 60 menit, perjalanan dapat diselesaikan hanya dalam 20–25 menit.

Efisiensi tersebut diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, mempercepat mobilitas masyarakat, dan meningkatkan kelancaran distribusi logistik.
Dengan begitu, dampak positifnya dapat dirasakan langsung oleh pelaku usaha, masyarakat umum, dan sektor industri.

Melalui pengaturan lalu lintas yang terkoordinasi serta dukungan penuh instansi terkait, proses pembangunan Tol Lingkar Pekanbaru diharapkan dapat berjalan aman, tertib, dan tepat waktu. Manfaat besar dari proyek ini akan menjadi nilai strategis bagi konektivitas dan perkembangan ekonomi wilayah Riau dalam jangka panjang.

Terkini