JAKARTA - Perubahan besar dalam pola perjalanan kereta api jarak jauh kembali dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta.
Mulai 1 Desember 2025, sejumlah penyesuaian operasional diberlakukan, termasuk penghapusan pemberhentian beberapa kereta di Stasiun Jatinegara. Langkah ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan efisiensi transportasi dan kelancaran arus perjalanan di wilayah Jakarta.
Kebijakan ini disiapkan untuk memperkuat aspek keselamatan, mengoptimalkan pergerakan kereta, serta menata ulang alur layanan di stasiun-stasiun strategis. PT KAI menilai penyesuaian tersebut penting guna memastikan operasional berjalan lebih tertib, terutama pada jam sibuk ketika arus kedatangan dan keberangkatan sangat padat.
Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menegaskan bahwa masyarakat harus memerhatikan perubahan ini karena akan berpengaruh pada enam perjalanan kereta api kedatangan yang sebelumnya berhenti di Jatinegara.
Ia berharap penumpang mulai menyesuaikan rencana perjalanan setelah penataan pola operasi baru diberlakukan.
Enam Kereta Jarak Jauh Tak Lagi Berhenti di Jatinegara
Efektif 1 Desember 2025, enam kereta api jarak jauh resmi tidak lagi melayani naik-turun penumpang di Stasiun Jatinegara. Penyesuaian ini dilakukan untuk mendukung kelancaran rangkaian ketika memasuki wilayah Jakarta serta mengurangi potensi kepadatan lintasan.
Kereta pertama yang terdampak adalah KA Manahan (61B) relasi Solo Balapan–Gambir, disusul KA Bogowonto (103B) yang melayani rute Lempuyangan–Pasar Senen. Kedua perjalanan ini sebelumnya menjadi pilihan penumpang yang turun di kawasan timur Jakarta, sehingga perubahan ini menuntut penumpang mencari alternatif stasiun lain.
Tiga kereta lain yang juga tidak lagi berhenti di Jatinegara adalah KA Gajahwong (105B) relasi Lempuyangan–Pasar Senen, KA Gunung Jati (119B) relasi Semarang Tawang–Gambir, dan KA Cakrabuana (121B) relasi Purwokerto–Gambir.
Selain itu, KA Parahyangan (137B) relasi Bandung–Gambir juga akan melintas tanpa berhenti, sehingga memengaruhi mobilitas penumpang dari area Jakarta Timur.
Penumpang yang biasa naik atau turun di Jatinegara untuk rute-rute tersebut kini perlu menyesuaikan diri dengan memilih stasiun terdekat seperti Manggarai, Pasar Senen, atau Gambir, tergantung relasi masing-masing perjalanan.
Penataan Pola Perhentian dan Waktu Tempuh Baru
Tidak hanya penghapusan pemberhentian di Jatinegara, PT KAI Daop 1 Jakarta juga menerapkan penyesuaian pola perhentian untuk beberapa kereta yang berangkat dari wilayahnya. Salah satu yang mengalami perubahan signifikan adalah KA Fajar Utama Yogyakarta (110B) relasi Pasar Senen–Yogyakarta.
Sebelum kebijakan baru berjalan, kereta ini berhenti di Stasiun Bekasi, Karawang, dan Cikampek. Namun, per 1 Desember 2025, pola tersebut disederhanakan. “Setelah 1 Desember 2025 hanya berhenti di Stasiun Bekasi dan Karawang untuk naik-turun penumpang,” kata Ixfan Hendriwintoko menjelaskan.
Setelah melewati Bekasi dan Karawang, KA Fajar Utama Yogyakarta akan berhenti di Stasiun Haurgelis, Terisi, Jatibarang, Cirebon, Ciledug, Bumiayu, Purwokerto, Kroya, Gombong, Kebumen, Kutoarjo, dan Wates sebelum mencapai tujuan akhirnya di Yogyakarta.
Selain perubahan pola perhentian, PT KAI juga menyesuaikan waktu tempuh (WT) beberapa perjalanan. Rata-rata perubahan berada di bawah 10 menit, sehingga tidak dianggap berdampak besar terhadap jadwal keseluruhan. Penyesuaian kecil ini dilakukan untuk menjaga sinkronisasi perjalanan di seluruh lintasan Jawa.
Imbauan Penting bagi Penumpang Menghadapi Perubahan Operasi
Penyesuaian pola operasional yang diterapkan PT KAI Daop 1 Jakarta membawa konsekuensi langsung bagi penumpang, terutama yang selama ini mengandalkan Stasiun Jatinegara sebagai titik naik dan turun.
Karena itu, perusahaan mengimbau masyarakat untuk mulai mengecek jadwal terbaru dan menyesuaikan rencana perjalanan lebih awal.
Menurut Ixfan Hendriwintoko, perubahan ini dilakukan untuk memastikan keselamatan perjalanan, meningkatkan efisiensi operasional, serta memaksimalkan kelancaran arus kereta di wilayah Jakarta. Dengan lintasan yang sangat padat, penataan ini diharapkan dapat menekan risiko keterlambatan dan meningkatkan standar pelayanan.
Calon penumpang diminta aktif memeriksa informasi melalui aplikasi Access by KAI, website resmi KAI, maupun kanal informasi resmi lainnya. Memastikan jadwal terbaru sangat penting untuk menghindari ketidaknyamanan, terutama pada periode liburan atau musim perjalanan tinggi.
KAI juga mengingatkan bahwa perubahan operasional merupakan bagian dari langkah berkelanjutan untuk meningkatkan layanan. Dukungan masyarakat melalui adaptasi terhadap aturan baru akan membantu memastikan perjalanan tetap lancar dan aman.