JAKARTA - Seni selama ini dikenal sebagai media ekspresi dan hiburan, tetapi studi terbaru mengungkap manfaat kesehatannya yang mengejutkan.
Menikmati karya seni asli dapat menenangkan tubuh, menurunkan stres, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
King’s College London melibatkan 50 peserta berusia 18–40 tahun dalam penelitian ini, separuhnya melihat lukisan asli di Galeri Courtauld, sementara sisanya menatap salinan reproduksi di luar galeri.
Seni dan Hormon Stres: Bukti Ilmiah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar hormon kortisol, hormon yang terkait stres, turun rata-rata 22 persen pada peserta yang melihat karya seni asli. Sebaliknya, mereka yang menatap reproduksi hanya mengalami penurunan 8 persen.
Dr. Tony Woods, peneliti utama, menjelaskan bahwa hormon stres seperti kortisol dan penanda inflamasi IL-6 serta TNF-alfa berperan pada kondisi kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, kecemasan, dan depresi.
Dampak Seni pada Tubuh Secara Keseluruhan
Menariknya, seni ternyata memengaruhi tiga sistem tubuh sekaligus: imun, endokrin, dan sistem saraf otonom. Efek simultan ini menunjukkan bahwa seni bukan sekadar hiburan visual, tetapi alat yang mampu menggerakkan emosi sekaligus menenangkan tubuh.
Pengalaman ini membuktikan bahwa interaksi dengan karya asli—bukan reproduksi—memiliki efek fisiologis lebih kuat. Tubuh merespons keindahan dan ketelitian karya seni dengan penurunan stres yang nyata.
Seni Sebagai Media Pengelola Stres dan Emosi
Menikmati karya seni di galeri dapat menjadi alternatif alami untuk mengelola tekanan hidup. Aktivitas ini memengaruhi keseimbangan hormon dan memberikan rasa tenang, mirip dengan teknik relaksasi atau meditasi.
Selain itu, pengalaman seni juga meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan psikologis. Menyaksikan karya yang indah memicu respon positif otak, yang berkontribusi pada pengurangan kecemasan dan peningkatan mood secara keseluruhan.
Implikasi Studi bagi Kehidupan Sehari-hari
Hasil penelitian ini membuka peluang untuk menjadikan seni bagian dari gaya hidup sehat. Mengunjungi galeri atau museum tidak hanya bermanfaat secara budaya, tetapi juga membantu menjaga kesehatan mental dan fisik.
Dr. Woods menekankan bahwa interaksi langsung dengan karya seni asli lebih efektif dibandingkan salinan atau digital. Dengan kata lain, keaslian karya seni membawa efek terapeutik yang nyata bagi tubuh dan pikiran.
Seni sebagai Bagian dari Perlindungan Kesehatan
Pengalaman budaya memiliki peran penting dalam melindungi pikiran dan tubuh. Dengan menempatkan seni dalam rutinitas sehari-hari, individu dapat memanfaatkan efek menenangkan dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Temuan ini juga membuka ruang bagi kebijakan budaya dan kesehatan publik, seperti mendorong akses galeri seni atau pameran bagi masyarakat sebagai bentuk promosi kesehatan mental.
Melalui penelitian ini, terbukti bahwa melihat karya seni asli lebih dari sekadar menggerakkan emosi. Seni menjadi media yang menenangkan tubuh, menurunkan hormon stres, dan memperkuat sistem imun, endokrin, serta saraf. Dengan kata lain, menikmati seni adalah investasi kesehatan yang estetis sekaligus ilmiah.