Pemerintah Targetkan Dana Rp23 Triliun dari Lelang SUN

Selasa, 04 November 2025 | 15:09:47 WIB
Pemerintah Targetkan Dana Rp23 Triliun dari Lelang SUN

JAKARTA - Pemerintah terus memperkuat strategi pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 melalui penerbitan instrumen surat berharga negara. 

Pada Selasa, 4 November 2025, Kementerian Keuangan lewat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) dengan target indikatif sebesar Rp23 triliun.

Langkah ini menjadi bagian penting dalam upaya pemerintah menjaga stabilitas fiskal sekaligus memenuhi kebutuhan pembiayaan jangka menengah. Berdasarkan pengumuman resmi DJPPR, terdapat sembilan seri SUN yang dilelang, terdiri atas tiga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan enam Obligasi Negara (ON), seluruhnya menggunakan mata uang rupiah.

Lelang SUN ini dilaksanakan untuk mendukung sebagian pembiayaan defisit APBN tahun 2025. Dalam pelaksanaannya, DJPPR menetapkan target maksimal pemenang lelang sebesar 150% dari target indikatif, sehingga potensi perolehan dana bisa mencapai sekitar Rp34,5 triliun apabila minat investor tinggi.

Rincian Seri SPN dan Obligasi Negara yang Dilelang

Tiga seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang dilelang kali ini mencakup:

SPN01251206 (New Issuance) dengan tenor 1 bulan

SPN12260205 (New Issuance) dengan tenor 3 bulan

SPN12261105 (New Issuance) dengan tenor 12 bulan

Ketiga seri SPN tersebut memiliki tingkat kupon diskonto, artinya surat berharga diterbitkan dengan harga di bawah nilai nominal dan akan dibayar penuh saat jatuh tempo.

Selain SPN, pemerintah juga membuka penawaran untuk enam seri Obligasi Negara (ON), yakni:

FR0109 (Reopening)

FR0108 (Reopening)

FR0106 (Reopening)

FR0107 (Reopening)

FR0102 (Reopening)

FR0105 (Reopening)

Obligasi Negara tersebut menawarkan tingkat kupon antara 5,875% hingga 7,125% per tahun, memberikan alternatif menarik bagi investor dengan profil risiko jangka menengah hingga panjang.

Mekanisme dan Peserta Lelang SUN 4 November 2025

Pelaksanaan lelang dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB, dengan tanggal penyelesaian (settlement) ditetapkan pada Kamis, 6 November 2025. Lelang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai agen pelaksana, menggunakan metode open auction dengan sistem multiple price.

Dalam sistem ini, terdapat dua jenis penawaran:

Penawaran kompetitif, di mana peserta lelang akan membayar sesuai yield (imbal hasil) yang mereka ajukan.

Penawaran non-kompetitif, di mana peserta akan membayar berdasarkan yield rata-rata tertimbang dari penawaran kompetitif yang dinyatakan menang.

Peserta lelang kali ini berasal dari berbagai institusi keuangan besar, antara lain Citibank, Deutsche Bank, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), serta sejumlah bank anggota Himbara seperti BRI, BNI, dan Mandiri. 

Tak hanya itu, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) juga turut serta.

Selain sektor swasta, lembaga pemerintah seperti Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI) ikut berpartisipasi dalam lelang kali ini. Menurut keterangan DJPPR, “Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2025.”

Proyeksi Permintaan Investor dan Kondisi Pasar SUN

Menurut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe, minat investor terhadap lelang SUN kali ini diperkirakan tetap kuat. Ia memperkirakan total incoming bids atau total penawaran yang masuk akan berada di kisaran Rp90 triliun hingga Rp120 triliun.

Sebagai pembanding, pada lelang SUN sebelumnya yang digelar 21 Oktober 2025, total penawaran yang masuk mencapai Rp117,5 triliun, dengan awarded bid sebesar Rp28 triliun. Angka ini mencerminkan tingginya kepercayaan investor terhadap instrumen surat utang pemerintah Indonesia, meski di tengah dinamika pasar global yang fluktuatif.

Namun, di sisi lain, BNI Sekuritas juga mencatat bahwa tren penurunan harga SUN masih berlanjut pada sesi perdagangan sebelumnya. Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik 8 basis poin (bp) menjadi 5,50%, sedangkan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) meningkat 6 bp ke 6,13%.

Data Bloomberg turut menunjukkan bahwa yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik 8 bp ke level 6,16%. Amir menambahkan, “Level yield curve 10-tahun masih berada di dalam weekly estimated range kami di kisaran 5,98% - 6,22%.”

Kenaikan yield ini umumnya mengindikasikan adanya penyesuaian pasar terhadap sentimen global, termasuk ekspektasi suku bunga dan arah kebijakan moneter utama dunia, yang turut memengaruhi kinerja surat utang domestik.

Mendorong Stabilitas Fiskal dan Kepercayaan Investor

Lelang SUN menjadi salah satu instrumen utama pemerintah dalam mengelola pembiayaan APBN secara efisien dan transparan. Melalui strategi ini, pemerintah dapat menghimpun dana dalam jumlah besar dengan biaya yang kompetitif, sekaligus menjaga kestabilan pasar keuangan domestik.

Tingginya partisipasi investor di setiap lelang menunjukkan kepercayaan yang solid terhadap fundamental ekonomi Indonesia, serta kredibilitas pemerintah dalam mengelola utang negara secara hati-hati. Selain itu, penerbitan SUN juga menjadi acuan penting bagi sektor swasta dalam menentukan suku bunga dan strategi investasi mereka.

Dengan target Rp23 triliun pada lelang kali ini, pemerintah berharap dapat memperkuat arus likuiditas fiskal untuk mendukung berbagai program pembangunan dan menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi di tahun 2025.

Lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar 4 November 2025 menjadi langkah strategis pemerintah dalam memastikan kebutuhan pembiayaan APBN terpenuhi secara optimal. Dengan target indikatif Rp23 triliun dan partisipasi luas dari perbankan serta lembaga keuangan, pemerintah menunjukkan konsistensi dalam menjaga stabilitas fiskal.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:35 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB