Investasi Energi Terbarukan RI Capai Rp 21,64 Triliun 2025

Senin, 03 November 2025 | 14:15:08 WIB
Investasi Energi Terbarukan RI Capai Rp 21,64 Triliun 2025

JAKARTA - Indonesia menunjukkan tren positif dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT). 

Data terbaru dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa realisasi investasi sektor EBT hingga semester I-2025 telah mencapai US$ 1,3 miliar atau setara Rp 21,64 triliun, dengan asumsi kurs Rp 16.651 per dolar AS.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Eniya Listiani Dewi, optimistis target investasi EBT untuk 2025 yang ditetapkan sebesar US$ 1,5 miliar akan segera tercapai. 

“Kita saat ini per semester satu capaian kita US$ 1,3 miliar dan target kita di akhir tahun US$ 1,5 miliar. Dan saya rasa ini akan segera bisa tercapai,” ujarnya.

Pertumbuhan investasi ini menandakan meningkatnya minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor energi bersih, sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia menuju transisi energi hijau dan target net-zero emission di masa depan.

Sektor Surya dan Panas Bumi Jadi Primadona Investasi

Eniya menekankan bahwa peningkatan investasi sebagian besar ditopang oleh proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan panas bumi. Kedua sektor ini menjadi andalan dalam portofolio energi baru terbarukan Indonesia, tidak hanya dari sisi jumlah proyek tetapi juga nilai investasi yang ditanamkan.

“Dan dari sisi minat ya, minat investasi saat ini pembangkit listrik tenaga surya terbesar dan juga panas bumi. Panas bumi juga investasinya, akselerasinya luar biasa,” tambah Eniya.

Peningkatan minat terhadap PLTS menunjukkan potensi energi surya di Indonesia yang melimpah, terutama di wilayah-wilayah dengan paparan sinar matahari tinggi sepanjang tahun. 

Sedangkan panas bumi menawarkan peluang jangka panjang dengan kapasitas energi yang stabil dan berkelanjutan, mendukung ketahanan energi nasional sekaligus meminimalkan ketergantungan pada energi fosil.

Target Investasi 2025 dan Strategi Pemerintah

Target investasi EBT tahun 2025 sebesar US$ 1,5 miliar menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mendorong sektor energi hijau. Dengan capaian US$ 1,3 miliar di paruh pertama tahun, ada optimisme tinggi bahwa target akhir tahun akan tercapai.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM menekankan pentingnya regulasi yang mendukung percepatan proyek EBT, termasuk kemudahan perizinan, insentif fiskal, dan skema pembiayaan yang menarik bagi investor domestik maupun asing. 

Upaya ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan proyek energi bersih, meningkatkan kontribusi EBT terhadap bauran energi nasional, dan menurunkan emisi karbon.

Selain itu, pemerintah juga mendorong sinergi antara sektor publik dan swasta melalui public-private partnership (PPP) untuk memperluas pembangunan infrastruktur energi terbarukan, termasuk pembangkit surya atap, solar farm, dan proyek panas bumi di wilayah potensial seperti Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.

Dampak Positif bagi Ekonomi dan Lingkungan

Realisasi investasi EBT sebesar Rp 21,64 triliun bukan sekadar angka finansial, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian dan lingkungan. Proyek EBT membuka lapangan kerja baru, meningkatkan kapasitas teknologi, dan mendukung pertumbuhan industri pendukung seperti manufaktur panel surya, turbin, dan geothermal equipment.

Selain itu, pengembangan energi bersih ini berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, mendukung target pemerintah untuk menurunkan jejak karbon nasional, dan memperkuat ketahanan energi. 

Akselerasi investasi di sektor panas bumi dan surya juga menciptakan diversifikasi energi, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan menstabilkan pasokan listrik nasional.

Eniya menegaskan bahwa investor memiliki peran penting dalam mempercepat transisi energi di Indonesia. “Minat investasi luar biasa, dan akselerasi proyek panas bumi menunjukkan bahwa sektor ini bukan hanya menjanjikan secara finansial tetapi juga strategis bagi ketahanan energi dan lingkungan,” tuturnya.

Prospek Investasi EBT ke Depan

Dengan momentum yang ada, sektor energi baru terbarukan Indonesia diprediksi akan terus menarik investasi hingga akhir tahun 2025 dan seterusnya. Pemerintah menargetkan skema investasi yang lebih kompetitif, termasuk insentif pajak, feed-in tariff, dan kemudahan perizinan, untuk mendorong pertumbuhan proyek energi hijau.

Selain surya dan panas bumi, potensi energi terbarukan lain seperti energi air, biomassa, dan angin juga mulai menarik perhatian investor. Hal ini menjadi indikasi bahwa Indonesia mampu memanfaatkan kekayaan sumber daya alamnya secara berkelanjutan sambil memperkuat ketahanan energi nasional.

Dengan strategi yang terencana, dukungan regulasi, dan minat investor yang terus meningkat, pencapaian target investasi EBT di atas US$ 1,5 miliar tahun ini diproyeksikan bukan hanya memenuhi target kuantitatif, tetapi juga memperkuat fondasi transisi energi bersih di Indonesia untuk tahun-tahun mendatang.

Terkini

Cara Membatalkan Pesanan di Blibli Lewat HP dan Komputer

Senin, 03 November 2025 | 22:12:54 WIB

10 Strategi Digital Marketing UMKM biar Naik Kelas

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

Aturan Penagihan Utang Debt Collector Terbaru 2025

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

6 Cara Top Up Flazz BCA Mobile dan Tips dan Anti Ribet!

Senin, 03 November 2025 | 19:35:15 WIB