Laba Japfa Comfeed Naik 15 Persen, Didorong Semua Segmen

Senin, 03 November 2025 | 10:24:54 WIB
Laba Japfa Comfeed Naik 15 Persen, Didorong Semua Segmen

JAKARTA - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) menunjukkan performa keuangan yang solid sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025. 

Emiten unggas terkemuka ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,41 triliun hingga kuartal III/2025, naik 15,05% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan signifikan ini menjadi bukti bahwa strategi diversifikasi bisnis Japfa di berbagai segmen unggas dan pakan ternak berjalan efektif di tengah kondisi industri yang fluktuatif.

Dalam laporan keuangan yang dirilis, Japfa mencatat penjualan neto Rp43,10 triliun, naik 4,42% YoY dari Rp41,28 triliun pada sembilan bulan pertama 2024. Adapun total penjualan bruto mencapai Rp44,00 triliun, dikurangi potongan penjualan sebesar Rp896,99 miliar.

Kinerja positif ini tidak hanya berasal dari satu sektor saja, melainkan kontribusi dari seluruh lini usaha — mulai dari pakan ternak, pembibitan unggas, makanan olahan, hingga pengolahan hasil ternak. Semua segmen mencatatkan pertumbuhan yang sehat dan konsisten.

Pakan Ternak Masih Jadi Andalan, Pengolahan Ternak Tumbuh Paling Cepat

Segmen pakan ternak tetap menjadi kontributor utama pendapatan Japfa. Pada Januari–September 2025, penjualan dari segmen ini mencapai Rp17,29 triliun, tumbuh 1,22% YoY dan menyumbang 40,1% dari total penjualan neto.

Peningkatan ini menunjukkan bahwa kebutuhan pakan ternak tetap tinggi, seiring dengan pemulihan industri peternakan nasional dan permintaan yang stabil dari sektor perunggasan.

Sementara itu, segmen makanan olahan berbasis unggas juga mencatat kenaikan tipis 1,16% YoY menjadi Rp11,17 triliun, atau berkontribusi sekitar 25,9% terhadap total penjualan. Kinerja positif ini memperlihatkan keberhasilan Japfa dalam memperkuat lini hilir yang fokus pada produk bernilai tambah.

Namun, yang paling menonjol datang dari segmen pengolahan hasil ternak, yang mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 20,72% YoY. Nilainya melonjak dari Rp6,39 triliun pada periode Januari–September 2024 menjadi Rp7,72 triliun pada 2025.

Selain itu, segmen lainnya juga memberikan sumbangsih positif:

Budidaya perairan naik 5,14% YoY menjadi Rp3,68 triliun.

Pembibitan unggas tumbuh 2,98% YoY dengan nilai Rp2,46 triliun.

Perdagangan lainnya meningkat 7,97% YoY menjadi Rp1,67 triliun.

Konsistensi pertumbuhan di seluruh lini usaha menunjukkan bahwa Japfa mampu menjaga keseimbangan portofolio bisnisnya dan memanfaatkan peluang di sektor pangan dan agribisnis dengan optimal.

Efisiensi Operasional Dorong Laba Bruto dan Tekan Beban Keuangan

Dari sisi biaya, beban pokok penjualan Japfa tercatat naik moderat, menunjukkan efisiensi operasional yang semakin baik. Bahan baku masih menjadi komponen terbesar dengan nilai Rp27,46 triliun, naik 2,61% YoY, atau sekitar 79,86% dari total beban pokok penjualan.

Sementara beban pabrikasi meningkat 10,62% YoY menjadi Rp5,24 triliun, berkontribusi sekitar 15,25% terhadap total beban pokok.

Dengan pengelolaan biaya yang efektif, Japfa berhasil meningkatkan laba bruto menjadi Rp8,71 triliun, tumbuh 9,71% YoY dari Rp7,94 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bruto yang lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan menunjukkan peningkatan efisiensi margin dan produktivitas pabrik yang lebih baik.

Selain itu, perusahaan juga mencatat perbaikan signifikan pada beban keuangan. Hingga kuartal III/2025, beban keuangan turun dari Rp656,38 miliar menjadi Rp599,56 miliar. Penurunan beban bunga ini turut memperkuat laba bersih Japfa.

Faktor lain yang memperkuat kinerja keuangan adalah kontribusi dari bagian laba ventura bersama yang mencapai Rp7,01 miliar, berbalik positif dari rugi Rp2,39 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan sinergi bisnis Japfa dengan mitra strategis berjalan semakin efektif.

Pertumbuhan Laba Berkelanjutan, Sinyal Positif bagi Investor

Secara keseluruhan, laba periode berjalan Japfa mencapai Rp2,63 triliun, meningkat 17,29% YoY dari Rp2,24 triliun. Dari angka tersebut, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp2,41 triliun, naik 15,05% YoY dari Rp2,09 triliun.

Peningkatan laba ini menegaskan posisi Japfa sebagai salah satu emiten sektor pangan yang paling resilien di tengah dinamika ekonomi dan harga komoditas global. Strategi perusahaan dalam memperkuat rantai pasok, meningkatkan efisiensi produksi, serta memperluas penetrasi pasar terbukti membuahkan hasil.

Di sisi lain, pertumbuhan ini juga memberikan sinyal positif bagi investor. Dengan fundamental keuangan yang kokoh, efisiensi yang meningkat, dan permintaan produk yang stabil, saham JPFA berpotensi tetap menarik di sektor consumer goods dan agribisnis.Laba Japfa Comfeed Naik 15 Persen, Didorong Semua Segmen

Terkini

Cara Membatalkan Pesanan di Blibli Lewat HP dan Komputer

Senin, 03 November 2025 | 22:12:54 WIB

10 Strategi Digital Marketing UMKM biar Naik Kelas

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

Aturan Penagihan Utang Debt Collector Terbaru 2025

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

6 Cara Top Up Flazz BCA Mobile dan Tips dan Anti Ribet!

Senin, 03 November 2025 | 19:35:15 WIB