CBDK Catat Laba Rp1,31 Triliun, Fokus Pertumbuhan Berkelanjutan

Jumat, 31 Oktober 2025 | 15:18:52 WIB
CBDK Catat Laba Rp1,31 Triliun, Fokus Pertumbuhan Berkelanjutan

JAKARTA - PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) atau PIK 2, menunjukkan performa keuangan yang solid sepanjang sembilan bulan pertama 2025, di tengah kondisi makroekonomi yang penuh tantangan.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2025, CBDK mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun, meningkat 88,55% secara tahunan (YoY) dibandingkan laba Rp695,58 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Lonjakan laba bersih tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatan bersih yang signifikan. Pendapatan neto CBDK menembus Rp2,29 triliun, naik 44,98% YoY dibandingkan Rp1,58 triliun pada kuartal III/2024.

Kinerja ini menjadi sinyal positif di tengah tren konsolidasi sektor properti nasional, sekaligus menunjukkan kemampuan CBDK beradaptasi terhadap kondisi pasar yang lebih selektif.

Presiden Direktur CBDK Steven Kusumo menegaskan bahwa strategi perusahaan sepanjang tahun ini berfokus pada pertumbuhan yang realistis dan berkelanjutan, dengan menyeimbangkan ekspansi bisnis serta manajemen risiko.

“Kami melihat dinamika pasar saat ini sebagai bagian dari proses menuju keseimbangan baru. Penyesuaian target bukan langkah defensif, melainkan strategi realistis untuk memastikan pertumbuhan CBDK tetap sehat dan berkelanjutan,” ujar Steven dalam keterangan resmi.

Strategi Penyesuaian Target untuk Pertumbuhan Sehat

CBDK melaporkan pencapaian prapenjualan sebesar Rp321 miliar hingga akhir September 2025. Angka tersebut setara 63% dari target yang telah disesuaikan menjadi Rp508 miliar, turun dari target awal Rp2,03 triliun pada awal tahun.

Manajemen menilai langkah penyesuaian target ini sebagai langkah strategis dalam merespons pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar 5,21% YoY dan penurunan Indeks Kepercayaan Konsumen dari 123,5 menjadi 115.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa masyarakat saat ini lebih berhati-hati dalam melakukan pengeluaran besar, termasuk pembelian properti dan investasi. CBDK menilai sinyal ini sebagai peluang untuk memperkuat fondasi bisnis dengan pendekatan yang lebih selektif.

“Kami tetap memfokuskan diri pada segmen pasar yang paling relevan serta menjaga pertumbuhan berbasis fundamental yang kuat,” jelas manajemen dalam pernyataannya.

Penyesuaian target juga dipandang sebagai bentuk disiplin dalam manajemen risiko, untuk memastikan setiap langkah ekspansi perusahaan tetap terukur dan sesuai dengan daya serap pasar aktual.

“Dengan target prapenjualan 2025 yang telah disesuaikan menjadi Rp508 miliar, kami tetap berfokus pada pengembangan proyek-proyek unggulan,” kata Steven.

Proyek Strategis Dorong Nilai Jangka Panjang

CBDK terus memperkuat kehadirannya di segmen residensial dan komersial yang menjadi tulang punggung bisnis.

Di segmen residensial, fokus pengembangan diarahkan pada Rumah Milenial dan Permata Hijau Residences, dua proyek yang menargetkan pasar kelas menengah dengan kebutuhan hunian modern dan fungsional.

Sementara di segmen komersial, perusahaan tengah menggarap sejumlah proyek bernilai strategis seperti Rukan Petak 9, Bizpark PIK 2, dan SOHO The Bund. Proyek-proyek tersebut diposisikan untuk memperkuat nilai kawasan PIK 2 sebagai pusat ekonomi dan gaya hidup baru di Jakarta Utara.

Menurut Steven, pengembangan proyek tersebut merupakan fondasi utama pertumbuhan CBDK dalam jangka panjang.

“Kami optimis, melalui langkah-langkah strategis dan adaptif yang kami ambil, CBDK akan terus memainkan peran penting dalam perkembangan PIK 2 dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Meski ada penyesuaian target penjualan, CBDK memastikan arah bisnisnya tetap konsisten untuk membangun nilai berkelanjutan di tengah pasar properti yang dinamis.

Infrastruktur Baru Dongkrak Optimisme Kuartal Berikutnya

Selain dari segmen bisnis internal, prospek pertumbuhan CBDK juga mendapat dukungan dari kemajuan infrastruktur kawasan PIK 2.

Peluncuran Nusantara International Convention Exhibition (NICE) dan Jalan Tol Kataraja sejak September 2025 diperkirakan akan meningkatkan arus kunjungan, memperluas aksesibilitas kawasan, dan mendorong aktivitas ekonomi baru.

Manajemen meyakini bahwa kehadiran dua infrastruktur strategis ini akan menjadi faktor penggerak tambahan bagi permintaan properti di kawasan PIK 2, baik di sektor residensial maupun komersial.

CBDK menilai momentum tersebut dapat menjadi katalis untuk peningkatan pendapatan dan prapenjualan pada kuartal IV/2025 hingga tahun berikutnya.

“Kami melihat kondisi saat ini bukan sebagai pelemahan, tetapi sebagai fase konsolidasi alami untuk memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang,” terang Steven.

Langkah perusahaan yang berorientasi pada keberlanjutan dan penguatan ekosistem kawasan menjadi strategi kunci menghadapi dinamika ekonomi yang cepat berubah.

Fokus pada Konsolidasi dan Keberlanjutan Bisnis

CBDK menegaskan bahwa strategi ke depan tetap bertumpu pada tiga pilar utama: fokus pada efisiensi operasional, pengembangan proyek bernilai tambah, dan peningkatan daya saing kawasan PIK 2.

Dengan posisi keuangan yang solid dan dukungan sinergi dengan induk usaha PANI, CBDK diyakini memiliki kapasitas yang kuat untuk mempertahankan tren pertumbuhan di tengah fluktuasi makroekonomi global.

Langkah-langkah adaptif yang ditempuh diharapkan dapat menjaga keberlanjutan pertumbuhan dan meningkatkan kontribusi CBDK terhadap pengembangan kawasan PIK 2, yang kini berkembang sebagai salah satu ikon properti terpadu di Indonesia.

Terkini