DPR Soroti Masuknya Bahasa Portugis ke Kurikulum Sekolah

Senin, 27 Oktober 2025 | 15:12:19 WIB
DPR Soroti Masuknya Bahasa Portugis ke Kurikulum Sekolah

JAKARTA - Usulan memasukkan bahasa Portugis ke dalam kurikulum sekolah Indonesia memunculkan respons dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menekankan perlunya kajian ulang sebelum bahasa ini resmi diajarkan di sekolah-sekolah. 

Menurut Hetifah, memperkaya kompetensi bahasa asing bagi peserta didik tentu penting, tetapi implementasinya harus melalui perencanaan dan evaluasi yang matang.

“Kami tentu menyambut baik setiap upaya pemerintah dalam memperkaya kompetensi bahasa asing peserta didik Indonesia,” kata Hetifah.

DPR Dorong Kajian Mendalam Sebelum Implementasi

Selain Hetifah, Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian juga menekankan pentingnya kajian mendalam terkait masuknya bahasa Portugis ke kurikulum. Menurutnya, upaya ini harus disertai analisis yang komprehensif, termasuk potensi manfaat bagi peserta didik dan relevansi hubungan kerja sama internasional dengan negara-negara berbahasa Portugis seperti Brasil, Portugal, dan Timor Leste.

“Ini bukan sekadar menambah bahasa, tetapi juga menyangkut kesiapan sistem pendidikan dan relevansi diplomasi kita,” kata Lalu. Ia meminta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto, serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti untuk menyiapkan kajian menyeluruh sebelum implementasi dilakukan.

Bahasa Portugis Jadi Prioritas Pendidikan Nasional

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahasa Portugis akan menjadi bahasa prioritas di sekolah-sekolah Indonesia. Pernyataan itu disampaikan saat pertemuan dengan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

“Dan karena pentingnya hubungan ini, saya sudah putuskan bahwa Bahasa Portugis menjadi bahasa prioritas di pendidikan kita karena kita ingin hubungan ini lebih baik,” ucap Prabowo, dilansir Kompas.com, Sabtu (25/10/2025). Pernyataan tersebut disambut tepuk tangan oleh Presiden Lula.

Bahasa Portugis akan menambah daftar bahasa asing yang telah populer dipelajari di Indonesia, seperti Bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Prancis, Jerman, dan Rusia. Prabowo menegaskan bahwa prioritas ini juga berlaku untuk bahasa yang memiliki kedekatan geografis atau budaya, seperti Portugis dan Spanyol.

Tujuan Diplomasi dan Perluasan Kompetensi Pelajar

Langkah pemerintah menempatkan bahasa Portugis sebagai prioritas bukan semata-mata soal linguistik, tetapi juga sebagai strategi diplomasi dan penguatan hubungan internasional. Dengan mempelajari bahasa ini, pelajar Indonesia diharapkan dapat lebih mudah menjalin komunikasi dengan rakyat Brasil, Portugal, dan Timor Leste, sekaligus membuka peluang kerja sama ekonomi, budaya, dan pendidikan.

“Bahasa adalah jembatan diplomasi dan kerja sama internasional. Dengan menambah bahasa Portugis, kita tidak hanya mengembangkan kompetensi siswa, tetapi juga mempererat hubungan bilateral dengan negara-negara berbahasa Portugis,” kata Hetifah.

Tugas Mendikbud dan Mendikdasmen dalam Implementasi

Menindaklanjuti keputusan Presiden, Mendikbud dan Mendikdasmen diharapkan segera menerjemahkan keputusan ini ke dalam program pendidikan konkret. Lalu menekankan bahwa implementasi bahasa Portugis harus melalui perencanaan yang matang agar tidak menimbulkan kendala di lapangan, termasuk soal tenaga pengajar, materi ajar, dan kesiapan sistem pendidikan.

“Mendikbud dan Mendikdasmen harus segera menerjemahkan keputusan Presiden tersebut agar bisa segera diterapkan di sekolah-sekolah,” jelas Lalu. Ia menekankan bahwa kesuksesan pengajaran bahasa asing baru akan optimal jika diikuti dengan strategi pelatihan guru, penyediaan kurikulum yang sesuai, dan dukungan teknologi pendidikan.

Pertemuan bilateral antara Indonesia dan Brasil, termasuk sesi tertutup Presiden Lula dengan Prabowo dan jajaran menteri kedua negara, menjadi titik awal perencanaan strategis bahasa Portugis di Indonesia. Kolaborasi ini dipandang penting untuk memastikan integrasi bahasa baru dalam kurikulum tidak hanya sukses secara akademik, tetapi juga sejalan dengan tujuan diplomasi nasional.

Dengan penguatan kajian dari DPR, pelibatan Mendikbud dan Mendikdasmen, serta dukungan pemerintah pusat, bahasa Portugis berpotensi menjadi jembatan baru dalam pendidikan dan hubungan internasional Indonesia. Para peserta didik diharapkan tidak hanya memperoleh kemampuan berbahasa, tetapi juga wawasan global yang lebih luas melalui pemahaman budaya dan diplomasi yang terintegrasi.

Terkini