Bangga Produk Lokal, Bahlil Kenakan Sepatu UMKM Rp 250 Ribu

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 11:21:27 WIB
Bangga Produk Lokal, Bahlil Kenakan Sepatu UMKM Rp 250 Ribu

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kembali mencuri perhatian publik, bukan karena pernyataannya di bidang energi, melainkan lewat penampilan sederhana namun bermakna. Saat menghadiri agenda di Istana Kepresidenan Jakarta, Bahlil tampak mengenakan sepatu berwarna kuning yang ternyata merupakan hasil karya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

Bukan sekadar gaya, sepatu tersebut ternyata sarat makna simbolik. Bahlil menjelaskan bahwa warna kuning dipilih karena merepresentasikan lambang Kementerian ESDM yang dipimpinnya. “Produk UMKM ini, warnanya kuning, karena ESDM itu di dalam lambangnya ada kuning-kuningnya, coba lihat lambang ESDM ada kuningnya,” kata Bahlil sambil tersenyum.

Ia juga menyebutkan bahwa sepatu yang dipakainya dijual dengan harga sangat terjangkau, hanya sekitar Rp 250 ribu. “(Harganya) Rp 250 ribu, mau saya kasih (sepatu) semua?” ucapnya disertai tawa ringan yang disambut hangat para jurnalis di lokasi.

Pesan Tersirat di Balik Sepatu Murah Meriah

Langkah Bahlil mengenakan produk UMKM bukan hal yang kebetulan. Dalam beberapa kesempatan, ia memang dikenal sebagai pejabat yang aktif mempromosikan hasil karya pelaku usaha lokal, terutama di tengah upaya pemerintah mendorong kemandirian ekonomi nasional.

Dengan memamerkan sepatu seharga Rp 250 ribu tersebut di Istana, Bahlil ingin menunjukkan bahwa produk dalam negeri tidak kalah dari brand luar negeri, baik dari segi desain, kenyamanan, maupun kualitas bahan.
Gaya sederhana namun penuh pesan itu sejalan dengan semangat pemerintah yang terus menumbuhkan sektor UMKM agar bisa naik kelas dan berdaya saing di pasar nasional maupun global.

Sepatu kuning yang ia kenakan hari itu bukan hanya pelengkap penampilan, melainkan wujud nyata kebanggaan terhadap produk anak bangsa. Melalui gestur kecil ini, Bahlil ingin menegaskan bahwa pejabat sekalipun bisa tampil elegan tanpa harus mengandalkan barang mahal atau impor.

Klarifikasi Soal Warna Kuning: Tak Ada Kaitannya dengan Politik

Meski warna kuning identik dengan Partai Golkar, tempat Bahlil menjabat sebagai Ketua Umum, ia menegaskan bahwa pilihan warna sepatu tersebut sama sekali tidak berhubungan dengan politik.
“Jangan samakan, jangan mencampuradukan politik dengan pemerintah, sekalipun di dalam pemerintah ada politik tapi dalam politik, kemuliaan daripada pemerintah,” tegasnya saat menjawab pertanyaan wartawan.

Menurutnya, kehadirannya di Istana bukan dalam kapasitas sebagai kader partai, melainkan sebagai Menteri ESDM. Ia menegaskan bahwa simbol warna yang digunakannya murni mewakili institusi yang dipimpinnya, bukan lambang partai politik tertentu.
“Saya kan datang ke sini atas nama (Menteri) ESDM,” ujar Bahlil menambahkan dengan nada santai namun tegas.

Pernyataan tersebut memperjelas posisi dirinya yang ingin memisahkan urusan pemerintahan dari aktivitas politik. Ia menekankan bahwa pejabat publik harus menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan partai.

Cerminan Sederhana Pejabat dengan Gaya Merakyat

Bahlil Lahadalia dikenal sebagai sosok yang sering menampilkan gaya hidup sederhana dan membumi. Dalam berbagai kesempatan, ia tak segan menggunakan produk buatan lokal maupun menghadiri acara masyarakat kecil tanpa protokol berlebihan.
Sepatu kuning seharga Rp 250 ribu itu hanyalah salah satu contoh kecil dari gaya hidup yang mencerminkan komitmennya terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat.

Langkah tersebut juga selaras dengan semangat Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI), yang terus digaungkan pemerintah sejak beberapa tahun terakhir. Melalui BBI, pemerintah mendorong masyarakat untuk mencintai produk lokal agar roda ekonomi di tingkat bawah dapat terus berputar.

Dengan mengenakan sepatu karya pelaku UMKM, Bahlil secara tidak langsung memberikan promosi gratis bagi produsen sepatu lokal yang mungkin sebelumnya kurang dikenal publik. Sikap ini menjadi inspirasi bagi pejabat lain untuk melakukan hal serupa — menumbuhkan rasa bangga dan kepercayaan terhadap produk buatan anak negeri.

Produk Lokal, Cermin Kemandirian Bangsa

Aksi Bahlil yang sederhana namun bermakna ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap UMKM tidak selalu harus diwujudkan melalui kebijakan besar atau bantuan finansial. Kadang, gestur simbolik seperti mengenakan produk lokal justru memiliki dampak lebih luas terhadap kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha.

Dalam konteks yang lebih luas, tindakan tersebut menggambarkan upaya pemerintah untuk menumbuhkan ekosistem ekonomi yang inklusif, di mana pelaku UMKM memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
Dengan harga terjangkau dan desain menarik, produk seperti sepatu kuning yang dikenakan Bahlil membuktikan bahwa hasil karya anak bangsa bisa tampil kompetitif dan membanggakan.

Gaya Simpel, Pesan Nasionalisme Kuat

Momen sederhana di Istana Kepresidenan itu meninggalkan pesan kuat: mendukung UMKM bisa dimulai dari hal kecil. Sepatu kuning seharga Rp 250 ribu yang dipakai Bahlil bukan sekadar fashion statement, melainkan simbol nyata dari semangat nasionalisme ekonomi.

Lewat aksi tersebut, Bahlil menunjukkan bahwa keberpihakan pada produk lokal bukan sekadar retorika, tetapi bisa dilakukan secara nyata — dimulai dari diri sendiri.
Dan dari sepatu kuning itulah, pesan besar tentang bangga buatan Indonesia kembali bergema di tengah upaya bangsa menuju kemandirian ekonomi.

Terkini