Sektor Batu Bara Kaltim Optimis Hadapi Tantangan Produksi

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 10:34:02 WIB
Sektor Batu Bara Kaltim Optimis Hadapi Tantangan Produksi

JAKARTA - C. Peningkatan biaya produksi akibat pencabutan subsidi biofuel dan ketidakpastian regulasi menjadi perhatian utama pelaku usaha nasional, termasuk di Kaltim. Meski begitu, langkah adaptasi dapat membantu mempertahankan kinerja industri di tengah dinamika pasar global.

Proyeksi Produksi dan Dampak Ekonomi
Hingga Agustus 2025, produksi nasional tercatat menurun 8,15%, sementara ekspor turun 9,5%, dipengaruhi kombinasi permintaan global, cuaca, dan biaya operasional. Kaltim, dengan kontribusi 33,7% izin pertambangan nasional, mengalami perlambatan yang moderat. 

Target produksi regional diproyeksikan turun 2% menjadi 380 juta ton, namun strategi efisiensi dan pengelolaan sumber daya diharapkan menahan dampak ekonomi.

Peluang Pasar Domestik dan Eksternal
Penurunan ekspor ke China dan India menjadi tantangan, namun permintaan dari beberapa negara ASEAN menunjukkan peluang pertumbuhan. 

Di sisi domestik, sektor kelistrikan tetap menjadi konsumen utama, menyerap lebih dari 67% dari total DMO, memberikan pijakan stabil bagi industri. APBI menekankan pentingnya koordinasi regulasi dan inovasi produksi untuk menjaga daya saing Kaltim.

Tantangan Regional dan Upaya Mitigasi
Selain dinamika nasional, isu lokal seperti kenaikan dana CSR, tarif BUP tinggi, izin deliniasi tambang, dan tambang ilegal menjadi fokus pengawasan. Gita Mahyarani menekankan bahwa pengelolaan isu tersebut secara terstruktur dapat meminimalkan hambatan produksi sekaligus meningkatkan kontribusi sosial ekonomi daerah.

Optimisme dan Strategi Ke Depan
Meski pertumbuhan ekonomi Kaltim melambat dari 5,85% menjadi 4,69% secara tahunan pada kuartal II/2025, sektor batu bara memiliki ruang untuk pemulihan. APBI mendorong pelaku industri untuk memanfaatkan peluang pasar ASEAN, meningkatkan efisiensi operasional, serta menjaga keberlanjutan lingkungan sebagai fondasi pertumbuhan jangka panjang.

Terkini