JAKARTA - Bagi banyak orang, hari libur nasional bukan sekadar waktu untuk beristirahat dari rutinitas, tetapi juga momen penting untuk merayakan budaya, sejarah, dan nilai-nilai sosial yang melekat pada suatu bangsa. Menariknya, jumlah hari libur di setiap negara sangat bervariasi—ada yang hanya memiliki beberapa hari libur dalam setahun, namun ada pula yang memiliki puluhan hari libur resmi yang diakui secara nasional.
Menurut data dari World Population Review, rata-rata negara di dunia memiliki sekitar 11 hari libur nasional setiap tahun. Namun, angka ini bisa jauh lebih tinggi di negara-negara dengan keberagaman budaya dan tradisi yang kuat. Perbedaan ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara identitas budaya dan kalender nasional suatu negara.
India di Puncak, Negara dengan Hari Libur Terbanyak di Dunia
Dari seluruh negara di dunia, India menempati posisi teratas sebagai negara dengan jumlah hari libur nasional terbanyak, yaitu mencapai 42 hari dalam setahun. Jumlah ini tidak mengherankan mengingat India dikenal sebagai negara dengan beragam agama, etnis, dan tradisi lokal yang semuanya memiliki perayaan masing-masing.
Di India, setiap daerah bahkan memiliki kalender libur sendiri yang menyesuaikan dengan perayaan keagamaan dan budaya setempat. Misalnya, Diwali untuk umat Hindu, Eid al-Fitr bagi umat Muslim, Christmas bagi umat Kristen, serta Holi yang dirayakan di hampir seluruh wilayah.
Setelah India, Nepal berada di urutan kedua dengan 35 hari libur nasional, sementara Iran dan Myanmar menempati posisi berikutnya dengan masing-masing 26 hari libur nasional. Negara-negara ini juga memiliki masyarakat multikultural dan multireligius yang turut memengaruhi banyaknya perayaan resmi di tingkat nasional.
“Menurut World Population Review, rata-rata negara di dunia memiliki sekitar 11 hari libur nasional setiap tahunnya. Meski begitu, tetap saja ada negara yang memiliki lebih banyak hari libur.”
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa banyaknya jumlah hari libur di suatu negara sering kali merupakan refleksi dari keragaman budaya dan nilai-nilai sosial yang dijunjung tinggi oleh warganya.
Daftar 15 Negara dengan Hari Libur Nasional Terbanyak
Berikut adalah daftar 15 negara dengan jumlah hari libur terbanyak di dunia, berdasarkan laporan terbaru World Population Review:
India – 42 hari
Nepal – 35 hari
Iran – 26 hari
Myanmar – 26 hari
Sri Lanka – 24 hari
Fiji – 23 hari
Bangladesh – 22 hari
Liechtenstein – 22 hari
Kamboja – 21 hari
Chile – 20 hari
Makau – 20 hari
Argentina – 19 hari
Lebanon – 19 hari
Filipina – 18 hari
Kolombia – 18 hari
Dari daftar tersebut, tampak bahwa negara-negara di Asia mendominasi posisi teratas. Hal ini tidak lepas dari keragaman budaya dan agama di kawasan Asia, yang membuat banyak perayaan dijadikan sebagai hari libur resmi.
Sementara itu, Indonesia sendiri memiliki 16 hari libur nasional, jumlah yang tergolong sedang dibandingkan negara-negara lain di kawasan.
Bagi masyarakat Indonesia, hari libur nasional biasanya meliputi perayaan keagamaan besar seperti Idul Fitri, Natal, Nyepi, Waisak, dan Imlek, serta hari bersejarah nasional seperti Hari Kemerdekaan dan Hari Pancasila.
“Indonesia memiliki 16 hari libur nasional, jumlah yang tergolong sedang jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia,” tulis laporan tersebut.
Negara dengan Hari Libur Sedikit, Cerminan Disiplin dan Efisiensi
Di sisi lain, tidak semua negara memberikan banyak waktu libur bagi warganya.
Beberapa negara justru dikenal memiliki jumlah hari libur paling sedikit di dunia. Misalnya, Vietnam hanya memiliki 6 hari libur nasional dalam setahun, sementara Meksiko dan Serbia masing-masing hanya memiliki 8 dan 9 hari libur nasional.
Jumlah hari libur yang sedikit ini bukan berarti masyarakatnya tidak menghargai perayaan budaya, melainkan menunjukkan perbedaan dalam kebijakan pemerintah dan etos kerja nasional.
Banyak negara dengan hari libur lebih sedikit justru dikenal dengan produktivitas tinggi dan sistem kerja yang efisien, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.
Perbandingan ini memperlihatkan bagaimana setiap negara menyeimbangkan aspek produktivitas dan waktu istirahat masyarakatnya.
Negara-negara dengan hari libur banyak cenderung menekankan pentingnya perayaan sosial dan keseimbangan hidup, sedangkan negara dengan sedikit hari libur lebih menonjolkan disiplin dan efisiensi ekonomi.
Cerminan Budaya dan Tradisi Dunia Melalui Hari Libur
Jika ditelusuri lebih dalam, hari libur nasional tidak hanya sekadar waktu cuti bersama, melainkan juga refleksi dari karakter dan sejarah bangsa.
Perayaan seperti Tahun Baru atau Hari Buruh mungkin dirayakan secara global, tetapi banyak hari libur yang sangat khas dan hanya ada di negara tertentu.
Misalnya, Cinco de Mayo di Meksiko memperingati kemenangan pasukan Meksiko atas Prancis, sementara St. Patrick’s Day di Irlandia menjadi simbol kuat budaya Irlandia di seluruh dunia.
Begitu pula Ramadhan dan Idul Fitri di negara-negara muslim, yang merefleksikan pentingnya nilai spiritual dan kebersamaan dalam masyarakat.
“Perbandingan ini menunjukkan bahwa jumlah hari libur tak hanya soal waktu istirahat, tapi juga menggambarkan karakter dan tradisi suatu bangsa.”
Dengan kata lain, memahami daftar negara dengan hari libur terbanyak bukan hanya tentang menghitung jumlah tanggal merah, tetapi juga melihat keragaman budaya, nilai, dan kepercayaan yang membentuk kehidupan masyarakat di seluruh dunia.