Reksa Dana

Inovasi Reksa Dana AI Star AM Siap Meluncur Desember 2025

Inovasi Reksa Dana AI Star AM Siap Meluncur Desember 2025
Inovasi Reksa Dana AI Star AM Siap Meluncur Desember 2025

JAKARTA - Star Asset Management (Star AM) bekerja sama dengan Bareksa dan Quantit akan menghadirkan reksa dana berbasis AI, STAR Fixed Income Neo AI Dollar, pada Desember 2025. 

Produk ini menggabungkan stabilitas pendapatan tetap dalam dolar AS dengan peluang pertumbuhan saham AS, sambil tetap memanfaatkan kecerdasan buatan untuk pengelolaan portofolio.

Erwin Faizal, Direktur Star AM, menjelaskan, “Harapannya untuk dapat menavigasi pasar domestik dan global yang dinamis dengan lebih cepat, lebih presisi, tanpa meninggalkan kendali manusia,” Rabu.

Kolaborasi ini menjadi terobosan karena mengintegrasikan aset pendapatan tetap yang stabil dengan momentum pertumbuhan saham AS, sambil memanfaatkan teknologi AI untuk mendukung pengambilan keputusan investasi yang lebih cerdas.

Peran AI dalam Investasi Cerdas

Bareksa, dengan ekosistem investor ritel kuat, bekerja sama dengan Quantit, fintech asal Korea Selatan yang fokus pada AI di sektor wealth. Quantit memiliki pengalaman pasar di AS, Korea, dan Vietnam, sehingga memberikan wawasan global dalam pengelolaan investasi.

CEO & Co-founder Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, menekankan kompleksitas produk ini, “Di sinilah peran teknologi AI dari Bareksa yang bersinergi dengan Quantit menjadi krusial, membantu manajer investasi melakukan analisis dan pengambilan keputusan secara lebih cepat dan presisi.”

Backtesting 10 tahun menunjukkan rata-rata imbal hasil reksa dana dolar AS pendapatan tetap berkisar 5,7%–8,5% per tahun, lebih tinggi dibanding rata-rata reksa dana USD pendapatan tetap Indonesia yang 4,48% dan deposito USD satu tahun 2% sesuai suku bunga LPS.

Kombinasi Strategi untuk Investor Ritel
Produk ini dirancang untuk investor ritel yang ingin menikmati pertumbuhan saham AS namun tetap menjaga stabilitas investasi. STAR Fixed Income Neo AI Dollar menambahkan porsi saham AS hingga 15% dari total portofolio, sementara risiko tetap dijaga melalui dominasi aset pendapatan tetap.

Keputusan akhir tetap berada di tangan manajer investasi Star AM, meskipun AI memainkan peran penting dalam analisis pasar. “Ke depan, Bareksa akan terus memperluas ekosistem AI-driven investing, baik dalam dolar maupun rupiah, demi menghadirkan investasi cerdas bagi seluruh investor Indonesia,” ujar Karaniya.

Rencana Ekspansi dan Masa Depan AI-Driven Investing

Star AM dan Bareksa menargetkan pengembangan lebih banyak produk berbasis AI pada 2026, bekerja sama dengan Quantit dan manajer investasi lain. 

Han DuckHee, CEO Quantit, menambahkan, “Teknologi AI dapat membawa efisiensi, disiplin, dan kinerja yang lebih tangguh bagi investor Indonesia,” terutama melalui pemanfaatan data global dan algoritma cerdas.

Langkah ini membuka era baru investasi di Indonesia, menggabungkan inovasi teknologi dengan strategi diversifikasi portofolio, sekaligus memberikan opsi menarik bagi investor ritel yang ingin terlibat dalam pasar internasional dengan risiko yang lebih terkendali.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index